Surabaya, serayunusantara.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), melalui Dinas Peternakan (Disnak), akan mempercepat vaksinasi kepada hewan ternak. Hal itu untuk mencegah meluasnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang telah menjangkiti ribuan hewan ternak.
Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono mengungkapkan, total kebutuhan vaksin pada tahun 2024 adalah sebanyak 7,2 dosis atau setara 70-80 persen dari total hewan rentan. Namun ketersediaan vaksin saat ini sebanyak 25.000 dosis pada akhir Desember 2024.
“Kita punya (vaksin) 25 ribu (dosis), ditambah dari APBD 320 ribu, dan sebentar lagi akan masuk 1,4 juta (dosis),” ujar Pj Gubernur, Kamis (9/1/2025).
Jumlah hewan rentan PMK di Jatim diperkirakan mencapai 9,2 juta ekor pada tahun 2024. Dengan rincian, sebanyak 3,4 juta sapi, kambing 5 juta, domba 610 ribu, kerbau 10 ribu, dan sebanyak 107 ribu babi.
Baca Juga: Usai ke PT Pindad, Menhan Kunjungi Bengpuspal Puspalad Tekankan Kapasitas Pemeliharaan dan Perawatan
Di Jatim, kekurangan vaksin sebesar 5,4 juta dosis. Diupayakan mengakses anggaran BTT Provinsi dan kabupaten/kota untuk kekurangan vaksin dan operasi vaksin.
Untuk memutus mata rantai kasus PMK, Pemprov Jatim telah melakukan beberapa langkah strategis. Adhy menegaskan, pihaknya tak menutup akses lalu lintas distribusi atau penjualan hewan ternak antardaerah, serta tidak melarang keberadaan pasar hewan, namun tetap dalam pengawasan ketat.
“Tidak ada (penyekatan), kebijakannya supaya ekonomi tetap berjalan,” ujarnya.
Agar distribusi hewan ternak untuk konsumsi tetap berjalan sebagaimana mestinya, Pemprov Jatim menerapkan tiga langkah strategis, yakni dilakukan pengobatan bagi hewan ternak yang terjangkit PMK, pemeriksaan kesehatan hewan ternak sebelum dijual, dan vaksinasi. (kominfo Jatim)