Blitar, serayunusantara.com — Alat korek kuping atau cotton bud (korek kapas) adalah salah satu perabot rumah tangga yang paling umum dan sering digunakan sehari-hari.
Meskipun tujuannya adalah menjaga kebersihan, penggunaan alat korek kuping yang tidak tepat ternyata menyimpan risiko kesehatan yang serius, mendorong para ahli THT untuk memberikan peringatan keras kepada masyarakat.
Secara medis, telinga memiliki mekanisme pembersihan diri alami. Kotoran telinga (serumen) berfungsi melindungi liang telinga dari debu, bakteri, dan air.
Ketika kita menggunakan alat korek kuping, bukannya membersihkan, kita justru berpotensi mendorong serumen lebih dalam ke saluran telinga.
Baca Juga: Tiga Mata Pisau, Hasil Maksimal: Inovasi Alat Cukur Janggut Jamin Kenyamanan dan Akurasi
Seorang dokter spesialis THT di Blitar, Dr. Santi Rahayu, Sp.THT-KL., mengatakan bahwa praktik mengorek telinga sering menyebabkan masalah serius.
“Risiko terbesar adalah serumen menumpuk dan mengeras di dekat gendang telinga, menyebabkan rasa nyeri, telinga berdenging, bahkan penurunan pendengaran. Belum lagi risiko cedera langsung pada gendang telinga jika terdorong terlalu kuat,” tegas Dr. Santi.
Dr. Santi menyarankan masyarakat untuk menghindari memasukkan benda apapun ke dalam liang telinga.
Jika merasa ada penumpukan kotoran yang mengganggu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter THT untuk prosedur pembersihan yang aman.
Meskipun alat korek kuping tetap menjadi barang yang umum dijual, kesadaran akan bahaya penggunaannya harus ditingkatkan demi menjaga kesehatan organ pendengaran. (Fis/Serayu)







