Anak Muda Bersuara untuk Masa Depan Lingkungan yang Lebih Hijau

Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan Easy Talks on Green Energy and Climate (06/07) sebagai ajang diskusi yang melibatkan anak muda serta komunitas (Foto: Kemenlu RI)

Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenlu RI, Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan Easy Talks on Green Energy and Climate (06/07) sebagai ajang diskusi yang melibatkan anak muda serta komunitas di bidang energi dan diplomat muda asing dari negara ASEAN dan negara yang telah memiliki kerja sama di bidang energi dengan Indonesia. Acara ini dihadiri oleh 75 anak muda dari berbagai latar belakang, di mana kebanyakan dari mereka adalah anak muda yang berkiprah di bidang lingkungan dan energi bersih.

Acara diawali dengan memutarkan video pembuka dari Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Teuku Faizasyah. Pada sambutan pembukanya, Teuku Faizasyah mengharapkan bahwa partisipasi serta ide anak-anak muda harus terus ditingkatkan dan disebarluaskan terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan energi bersih.

“Inilah tempat di mana generasi muda perlu memperkuat kolaborasi mereka tentang bagaimana menciptakan kesadaran yang lebih besar terhadap pentingnya sumber energi terbarukan dalam setiap aspek kehidupan kita, serta peran penting yang dimainkan oleh mereka dalam menemukan solusi terhadap tantangan yang kita hadapi saat ini,” ucap Dirjen IDP, Teuku Faizasyah dalam sambutan pembukanya.

Kemudian acara dilanjutkan dengan bonding session bagi para peserta untuk bisa saling mengenal serta menjalin relasi ​satu sama lain. Keseluruh peserta sangat mengapresiasi adanya bonding session ini karena memberikan kesempatan untuk memperluas jaringan dan berbagi ide.

Baca Juga: Presiden Jokowi Fokus Penguatan Kerja Sama Ekonomi dalam Kunjungan Kenegaraan ke Australia

Setelah bonding session, acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif dari narasumber. Narasumber yang hadir adalah Zagy Berian, founder dari Society of Renewable Energy.  Menurut Zagy, acara ini sangat penting untuk bisa menjadi wadah anak-anak muda dalam menyalurkan idenya kepada pemerintah serta mencari solusi untuk tantangan lingkungan saat ini dari berbagai pendekatan berbeda.

“Dalam membuat strategi iklim, dibutuhkan konsep mitigasi dan juga adaptasi. Kedua hal itu harus didukung oleh generasi muda sebagai enablers dalam implementasinya. Hal itu sudah dilakukan oleh generasi muda, dengan kolaborasi yang lebih kuat, kedepannya generasi muda akan memimpin Indonesia menjadi negara yang ramah lingkungan san mencapai Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat,” menurut Zagy.

Acara Easy Talks on Green Energy and Climate ini menjadi wujud nyata dari komitmen Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam mendorong partisipasi dan peran aktif anak muda dalam pembangunan berkelanjutan. Melalui diskusi dan kolaborasi ini, diharapkan ide-ide inovatif anak muda dapat didengar dan diimplementasikan untuk mencapai tujuan energi bersih dan lingkungan yang berkelanjutan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *