Blitar, serayunusantara.com – Frekuensi turunnya hujan yang kian meningkat belakangan ini telah mendorong masyarakat, khususnya pengguna kendaraan roda dua, untuk selalu menyediakan jas hujan atau mantel saat bepergian.
Kesiapsiagaan ini menjadi keharusan di Kota Blitar, mengingat intensitas hujan yang dilaporkan sering terjadi pada bulan Oktober ini dan sempat menyebabkan dampak pada fasilitas umum serta arus lalu lintas.
Fenomena ini, yang menjadi penanda transisi musim, mengharuskan pelajar dan mahasiswa untuk menerapkan langkah antisipatif agar kegiatan harian mereka tidak terganggu.
Kewaspadaan terhadap perubahan cuaca secara mendadak kini menjadi rutinitas bagi para komuter muda di Blitar. Bagas, seorang mahasiswa, mengaku selalu membawa mantel di tasnya saat pergi ke kampus.
“Hujan sekarang tidak bisa diprediksi, kadang pagi panas, sorenya langsung deras. Saya wajib bawa mantel. Kalau tidak siap, kuliah atau tugas bisa terganggu,” ujar Bagas saat ditemui Selasa sore, 28 Oktober 2025, di area kampus.
Baca Juga: Mareno Futsal Jadi Tempat Aktivitas Olahraga dan Komunitas di Kota Blitar
Senada dengan itu, Sinta, seorang pelajar SMA, juga menjadikan jas hujan sebagai perlengkapan penting di musim ini.
“Sejak sering hujan, saya selalu siapkan jas hujan. Tidak mau ambil risiko basah di jalan, apalagi kalau pulang sekolah sudah sore. Ini sudah jadi kebiasaan wajib di musim penghujan seperti sekarang,” tutur Sinta. (Serayu)







