Malang, serayunusantara.com – Di Dusun Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, tersimpan peninggalan bersejarah yang masih berdiri kokoh hingga kini.
Warga setempat menyebutnya sebagai Arca Ganesha Karangkates, sebuah arca batu yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang peradaban Hindu di wilayah Malang selatan.
Arca ini ditemukan saat proses pembangunan Bendungan Sutami pada tahun 1970-an. Warga yang menemukan kemudian memindahkannya ke tempat sekarang agar tetap terawat. Kini, situs tersebut telah berada di bawah pengawasan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Provinsi Jawa Timur.
Arca Ganesha Karangkates terbuat dari batu andesit berwarna abu kehitaman. Sosok Ganesha digambarkan sedang duduk bersila di atas tumpukan tengkorak, dengan empat tangan yang masing-masing memegang perlambang khasnya. Bentuknya masih utuh, meski sudah berusia ratusan tahun.
Baca Juga: Guru Wajak Raih Juara 1 Lomba Inovasi Pembelajaran Guru Kabupaten Malang 2025
Menurut keterangan petugas kebudayaan di lokasi, bentuk pahatan dan gaya arca ini mirip dengan arca-arca pada masa Kerajaan Singhasari. Hal itu menandakan, wilayah Malang selatan dulunya memiliki peran penting dalam perkembangan budaya dan keagamaan Hindu di Jawa Timur.
“Dari ciri-ciri dan detailnya, arca ini termasuk tipe Ganesha Bhairawa, yaitu perwujudan Ganesha sebagai pelindung dari bahaya. Biasanya ditempatkan di area yang dianggap sakral atau dekat sungai besar,” terang salah satu petugas penjaga situs, Minggu (12/10/2025).
Kini, kawasan Arca Ganesha menjadi salah satu titik kunjungan bagi warga dan pelajar yang ingin mengenal peninggalan sejarah daerahnya. Selain nilai spiritual, situs ini juga menghadirkan suasana tenang di tengah rimbunan pepohonan dan kebun warga.
Baca Juga: Universitas Negeri Malang Ajak Pelaku UMKM Melek Pajak untuk Dorong Ekonomi Lokal
Perawatan rutin dilakukan oleh petugas kebudayaan setempat, termasuk pencatatan dan pemantauan kondisi arca agar tetap lestari. Meski sederhana, kawasan ini menjadi bukti bahwa masyarakat masih memiliki kepedulian terhadap peninggalan sejarah leluhur. (Dani/serayu)







