Bahan Bakar Motor Jadi Komoditas Impor Tertinggi Jatim pada Januari 2025

Jatim, serayunusantara.com – Komoditas bahan bakar motor, menjadi komoditas impor ke Jawa Timur dengan nilai tertinggi pada Januari 2025 dalam penurunan nilai impor sebesar 18,04 persen. Demikian disampaikan, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) Zulkipli melalui Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Jatim, pada Rabu (12/3/2025).

“Komoditas bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON 90 dan lebih tetapi di bawah RON 97 tidak dicampur, menjadi komoditas impor dengan nilai tertinggi pada Januari 2025 dengan nilai 189,22 juta dolar AS. Meski tertinggi, nilai itu turun sebesar 28,14 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dan komoditas tersebut mayoritas diimpor dari Malaysia yaitu mencapai 103,98 juta dolar AS. Penurunan komoditas tertinggi ini selaras dengan penurunan nilai impor Jawa Timur sebesar 18,04 persen pada Januari 2025 secara bulanan,” jelas Zulkipli.

Setelah bahan bakar motor, Zulkipli menyebutkan, komoditas impor tertinggi berikutnya adalah komoditas bahan bakar kendaraan bermesin diesel dengan nilai impor mencapai 78,61 juta dolar AS.

“Nilai tersebut naik sebesar 100,11 persen dibandingkan bulan Desember 2024. Adapun asal negara impor komoditas ini mayoritas diimpor dari Singapura yaitu mencapai 50,07 juta dolar AS,” sebut Zulkipli.

“Kemudian komoditas hasil dari ekstraksi minyak kacang kedelai lainnya, merupakan komoditas impor tertinggi berikutnya dengan nilai 78,03 juta dolar AS dan mayoritas diimpor dari Brazil senilai 46,11 juta dolar AS,” lanjut Zulkipli.

Baca Juga: Anggota DPRD Jatim Sebut Sekolah Rakyat Penting untuk Putus Rantai Kemiskinan

Berdasarkan 15 jenis komoditas impor terbesar pada bulan Januari 2025, Zulkipli menyebutkan, komoditas biji kakao, utuh atau pecah, mentah atau dipanggang, difermentasi merupakan komoditas dengan kenaikan persentase nilai impor paling tinggi yaitu 774,95 persen, atau meningkat dari 2,74 juta dolar AS, menjadi 23,96 juta dolar AS.

“Sementara itu penurunan persentase nilai impor tertinggi terjadi pada komoditas produk setengah jadi dari lempengan besi atau baja bukan paduan, mengandung karbon kurang dari 0,25 persen menurut beratnya, berbentuk persegi panjang (selain persegi) dengan lebar kurang dari dua kali tebalnya. Yakni turun dari 65,12 juta dolar AS menjadi 37,32 juta dolar AS atau turun sebesar 42,69 persen,” papar Zulkipli.

Tiga Komoditas Berperan Besar pada Impor Jatim

Zulkipli menyampaikan, komoditas bahan bakar motor tanpa timbal dari RON 90 dan lebih tetapi di bawah RON 97 tidak dicampur ini, merupakan komoditas dengan nilai tertinggi, dan menjadi salah satu dari tiga komoditas pemegang peranan terbesar terhadap nilai total impor Jawa Timur bulan Januari 2025, dengan peranan sebesar 8,32 persen.

“Dilanjutkan oleh komoditas bahan bakar kendaraan bermesin diesel dengan kontribusi sebesar 3,46 persen serta komoditas hasil dari ekstraksi minyak kacang kedelai lainnya dengan kontribusi sebesar 3,43 persen dari total impor Jawa Timur bulan Januari 2025,” terang Zulkipli.

Penurunan nilai impor Jatim yang sebesar 18,04 persen, menurut Zulkipli, terjadi karena kebutuhan bahan baku dan barang konsumsi sudah dipenuhi sebelum bulan Januari 2025, terutama untuk persiapan Ramadan dan Idul Fitri.

Baca Juga: Kejati Jatim Siap Dampingi PLN dalam Penyelesaian Masalah Hukum

Neraca Perdagangan Jawa Timur Januari 2025

Neraca perdagangan Jawa Timur, dikatakan Zulkipli, selama Januari 2025 kembali mengalami defisit yaitu mencapai 317,20 juta dolar AS.

“Defisit neraca perdagangan Jawa Timur disebabkan nilai impor lebih tinggi dibandingkan nilai ekspornya. Tercatat bahwa nilai impor Jawa Timur pada Januari mencapai 2,27 miliar dolar AS, sedangkan nilai ekspornya mencapai 1,96 miliar dolar AS,” kata Zulkipli. (Serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *