(Foto: Istimewa)
Blitar, serayunusantara.com – Proyek pembangunan gedung baru SMP Negeri 6 Kota Blitar yang menelan dana sebesar Rp17,6 miliar menuai sorotan. Pasalnya, sejumlah ruang di lantai dua dilaporkan mengalami kebocoran saat musim hujan dan tidak bisa dipergunakan, meskipun bangunan tersebut belum lama diserahterimakan.
Fakta tersebut terungkap saat Komisi I DPRD Kota Blitar melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pada pekan lalu. Wakil Ketua Komisi I, Yasa Kurniawanto, menyampaikan kekecewaannya terhadap kualitas fisik bangunan yang dinilai tidak sesuai harapan.
“Ini sangat disayangkan. Bangunan baru, tapi sudah mengalami kebocoran. Kami mempertanyakan proses serah terima bangunan ini. Apakah rekanan pelaksana masih bertanggung jawab dalam masa pemeliharaan enam bulan pasca serah terima? Apalagi, total anggaran dari APBD murni tahun 2023 dan 2024 untuk tahap I dan II mencapai sekitar Rp26 miliar,” tegas Yasa kepada Serayunusantara.com Kamis (10/4/2025) lalu.

Politisi Golkar ini pun menyayangkan bangunan baru yang belum bisa dimanfaatkan sama sekali sampai sekarang oleh pihak SMPN 6 sebagai penerima manfaat, serta menyayangkan keputusan pihak sekolah yang menerima gedung tersebut, meski masih terdapat kendala fungsi
“Belum lagi pada tahun 2025 ini, Dinas Pendidikan Kota Blitar telah mengajukan anggaran pekerjaan tahap 3 SMPN 6 Kota Blitar senilai 2,2 M untuk perawatan,” tambahnya.
Baca Juga: Pariwisata Kota Blitar Tunjukkan Pertumbuhan Signifikan, Siapkan Inovasi Baru
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, Dindin Alinurdin, membenarkan adanya kebocoran pada bangunan tersebut. Namun, ia menyebutkan bahwa perbaikan telah dilakukan dan beberapa fasilitas tambahan masih dalam proses penyesuaian.
“Secara umum bangunan SMPN 6 sudah digunakan. Hanya saja, ada beberapa ruangan dari pembangunan tahap I yang belum dimanfaatkan secara optimal karena masih menunggu kelengkapan fasilitas, seperti AC, demi kenyamanan dan keamanan penggunaan,” jelas Dindin, Senin (14/4/2025).
Ia menambahkan, penyesuaian dan tambahan fasilitas tersebut telah masuk dalam perencanaan pembangunan tahap III yang dijadwalkan pada tahun 2025 ini. (jun)