Begini Paparan Kopi Di Kabupaten Blitar, Kabid Perkebunan DKPP Beri Penjelasan 

Kabid Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar, Lukas Supriyatno. (Foto: Ahmad Zunaedi/Serayu Nusantara)

Blitar, serayunusantara.com – Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar, Lukas Supriyatno memberikan paparan kondisi kopi di Bumi Cakrapalah.

Lukas mengatakan, kopi merupakan komoditas potensial yang berada di wilayah Kabupaten Blitar. Oleh sebab itu, perlu peran serta petani dan pemerintah dalam mengembangkan potensi itu.

“Kopi ini kalau dimanfaatkan bisa menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Blitar. Jadi bagaimana caranya produktivitasnya bisa tinggi,” kata Lukas, Sabtu (27/5/2023).

Lukas menjelaskan, di Kabupaten Blitar ada jenis kopi yang ditanam oleh petani, yaitu kopi arabika dan kopi robusta. Dua jenis itu bisa ditemui di wilayah pada ketinggian tertentu.

“Penanamannya juga berdasarkan ketinggian. Kalau robusta rata-rata ditanam di ketinggian di bawah 800 Mdpl. Kalau yang arabica untuk yang dataran tinggi. Tapi idealnya sekitar 1200 Mdpl,” ujarnya.

Baca Juga: Maksimalkan Produksi Pertanian Kota Blitar, Endro Hermono Salurkan Alsintan dan Tossa

Menurutnya, karena mayoritas wilayah Kabupaten Blitar berada di dataran rendah, maka jenis kopi yang sering ditemui ialah jenis robusta.

“Arabica memang ada, tapi di daerah utara lah, seperti Doko yang berada di lereng Gunung Kawi,” imbuhnya.

Untuk mengembangkan kopi jenis arabica, pihaknya terbuka untuk menggandeng pihak tertentu, misalnya Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka).

“Saat ini kita penjajakan dengan perhutani untuk kerjasama terkait lahan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Thomas siap memberikan dukungan kepada petani kopi di Kabupaten Blitar agar terus berbudidaya. Apalagi dari tahun ke tahun kopi selalu menjadi komoditas yang masih banyak diburu.

“Kami akan memberikan bantuan bibit kopi kepada petani, serta pelatihan kalau memang dirasa perlu untuk dilakukan,” pungkasnya.

Sekedar catatan, sebagai negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brasil dan Vietnam, Indonesia mampu memproduksi sedikitnya 748 ribu ton atau 6,6 persen dari produksi kopi dunia pada 2012. Dari jumlah tersebut, produksi kopi robusta mencapai lebih dari 601 ribu ton (80,4 persen) dan produksi kopi arabika mencapai lebih dari 147 ribu ton (19,6 persen).

Luas lahan perkebunan kopi di Indonesia mencapai 1,3 juta hektar (ha) dengan luas lahan perkebunan kopi robusta mencapai 1 juta ha dan luas lahan perkebunan kopi arabika mencapai 0,30 ha. (adv/jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *