Tamanan tebu pada saat musim panas. (foto: pixabay)
Blitar, serayunusantara.com | Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Kabupaten Blitar terus berupaya mengembangkan komoditas perkebunan, salah satunya tebu.
Kabid Kehutanan Dispertapa Kabupaten Blitar, Lukas Supriatno mengatakan, anggaran yang dialokasikan untuk pengembangan tebu di Kabupaten Blitar cukup besar, sehingga pihaknya langsung bekerja sama dengan Dirjen Perkebunan.
“Ini sejak tahun kemarin, kami sudah mulai melaksanakan program kebun bibit induk (KBI) terus kebun bibit datar (KBD),” katanya, Selasa (15/11/2022).
Selain itu, kata dia, pihaknya juga melakukan perluasan lahan tebu. Pada tahun 2022 ini luas lahan tebu akan bertambah 200 hektare.
“Selanjutnya kami juga melakukan program rawat ratun. Jadi membenahi sistem pemeliharaan mulai dari kepras yang tentu ada perawatannya,” jelasnya.
Baca Juga: Ini Upaya Dispertapa Kembangkan Potensi Kopi di Kabupaten Blitar
Sementara itu, terkait upaya dari Dispertapa Kabupaten Blitar dalam membantu petani memasarkan tebu selain ke pabrik gula, dirinya menyebut, ada dua klasifikasi petani.
“Petani itu ada petani bebas dan juga bermitra. Kita juga tidak mengikat harus bekerja sama dengan pabrik gula ini, tidak,” ujarnya.
Dia menyebut, tidak adanya pembatasan dalam hal pemasaran dilatarbelakangi, setiap pabrik gula mulai menjalin komunikasi dengan para petani tebu di Kabupaten Blitar.
“Jadi petani menyetorkan hasil panennya melihat dengan pabrik gula mana mereka bekerja sama. Kalau tebu bebas tidak ada keterikatan,” tandasnya.
Menurutnya, saat ini petani tebu juga sudah ada yang mengolah tebu secara mandiri. Mereka ada yang mengolah tebu untuk pembuatan gula merah.
“Saat ini sudah mulai banyak berkembang untuk pengrajin-pengrajin gula merah yang ada di Kabupaten Blitar,” pungkasnya. (adv/jun)