Bersatu Lawan Provokator: Pesan Mendalam Ketua PC PMII Ngawi untuk Seluruh Pejuang Aksi

Ngawi, serayunusantara.com – Menyusul insiden tragis yang menimpa almarhum Affan Kurniawan, Ketua PC PMII Ngawi Abdul Latif menyampaikan pernyataan resmi yang mengajak seluruh elemen untuk bersatu melawan provokasi. peristiwa ini telah menyentuh empati masyarakat luas, khususnya kalangan aktivis, ojol, dan masyarakat umum.

“Sangat disayangkan momentum solidaritas ini justru ditunggangi pihak-pihak yang ingin memecah belah antara massa aksi dan pemerintah,” tegas Latif dalam keterangannya, Senin (1/9/2024).

Latif menyoroti adanya korban tambahan dalam aksi-aksi sebelumnya, dimana salah satu kader PMII di Jakarta tertembak peluru karet yang menembus dada hingga harus menjalani operasi.

“Banyaknya korban dari kedua belah pihak, baik demonstran maupun aparat, tidak menguntungkan siapapun. Situasi yang tidak terkendali justru akan mengaburkan tujuan perjuangan kita,” ujarnya.

Baca Juga: Pernyataan Sikap Kopri PC PMII Nganjuk, Tangisan Nurani dan Duka Mendalam Atas Gugurnya Affan Kurniawan dalam Aksi di Jakarta

Menyikapi kondisi yang carut-marut dengan terjadinya anarkisme di beberapa kota, Latif menyampaikan kekhawatiran mendalam.

“Saya menduga ada oknum pasukan khusus yang sengaja menyusup ke dalam demonstran secara terorganisir untuk menciptakan situasi tidak kondusif melalui politik adu domba.”

Sebagai Ketua PC PMII Ngawi, Latif mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keselamatan dan ketertiban.

“Saya mengajak sahabat-sahabat, kawan, keluarga, dan masyarakat yang menyuarakan aspirasi untuk menjaga keselamatan, keamanan, ketertiban, serta kesehatan nalar dan nurani dalam kondisi seperti sekarang.”

Baca Juga: Gelar Aksi Solidaritas, PMII Nganjuk dan Ormek berserta Elemen Masyarakat Nganjuk Suarakan Tuntutan

Latif menegaskan komitmen perjuangan kader PMII yang harus tetap berlandaskan nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan prinsip pergerakan yang menjunjung tinggi moralitas.

“Saya mohon kita semua saling menjaga – sesama pejuang, aparat, pemerintah, dan seluruh bangsa Indonesia – untuk tidak terpecah belah.”

Pernyataan ini disampaikan Latif sebagai bentuk tanggung jawab moral dalam menjaga marwah perjuangan mahasiswa dan mengedepankan dialog konstruktif untuk mencapai tujuan reformasi. (Serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *