Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto melakukan pertemuan bilateral dengan para pejabat ADSOM dan ADSOM-Plus dari Negara China, dan Jepang, New Zealand, USA, Australia, dan Korea Selatan di Jakarta, Kamis (3/8). (Foto: Kemhan RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemhan RI, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto melakukan pertemuan bilateral dengan para pejabat ADSOM dan ADSOM-Plus dari Negara China, dan Jepang, New Zealand, USA, Australia, dan Korea Selatan di Jakarta, Kamis (3/8).
Saat pertemuan dengan The Deputy Chief of The Office for International Military Cooperation of The Central Military Commission of The Peoples Republic of China Major General Yao Qin, Sekjen Kemhan mengatakan mendukung penuh optimalisasi hubungan Indonesia-China untuk mencapai kemitraan strategis yang komprehensif.
“Saya sangat menganjurkan untuk peningkatan kerja sama. Saya juga meyakini bahwa pembentukan forum RI-PRC 2+2 sangatlah penting. Forum ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama komprehensif antara Indonesia dan China secara signifikan, khususnya di bidang pertahanan dan keamanan di masa mendatang,” kata Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto.
Selanjutnya Sekjen Kemhan bertemu dengan Vice Minister of Defense for International Affairs of Japan Serizawa Kiyoshi. Dalam pertemuan bilateral tersebut, Indonesia mengharapkan kerja sama peningkatan kapasitas industri pertahanan melalui transfer kapabilitas, pengetahuan, teknologi, dan metode manufaktur.
Baca Juga: Sekjen Kemhan Pimpin Pertemuan ADSOM-Plus 2023
Sebelumnya Sekjen Kemhan juga melakukan pertemuan bilateral dari negara New Zealand, USA, Australia, Republic of Korea pada Rabu (2/8).
Kepada Deputy Secretary Capability Delivery New Zealand Ministry of Defence Sarah Minson, Sekjen Kemhan menyatakan bahwa Indonesia akan terus membutuhkan dukungan dari Selandia Baru terkait kesatuan dan sentralitas melalui implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). Selain itu Sekjen Kemhan mengundang New Zealand untuk hadir dan berpartisipasi pada HARD-EWG Table Top Exercise (TTX) and Field Training Exercise (FTX) di Yogyakarta pada Oktober mendatang.
Kemudian dalam pertemuan dengan Principal Director for South and Southeast Asia, The US Department of Defence Lori Durham Abele, Sekjen Kemhan menyampaikan mengapresiasi atas rencana 2+2 Senior Officer Meeting dengan Amerika Serikat. “Diharapkan agenda ini dapat dilaksanakan mulai tahun depan,” ungkap Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto. Kepada Deputy Secretary Strategy, Policy, and Industry, Australian Ministry of Defence Mr. Hugh Jeffery, Kemhan RI mengapresiasi tawaran kepada Indonesia untuk mengirimkan delegasi bagi studi banding dan pembelajaran mengenai Australian Defence Force (ADF) Reserve Organization.
Sementara itu, ketika bertemu dengan The Director General of The International Policy Bureau for Ministry National Defense of The Republic of Korea Lee Seung-Buhm, Sekjen Kemhan menyatakan bahwa Indonesia mengapresiasi usulan Korsel terkait penyelenggaraan pertemuan antara Korsel dan ASEAN di Korsel tahun depan.
Baca Juga: Prabowo Terima Kunjungan Menhan Arab Saudi, Perkuat Kerja Sama Industri Pertahanan
Namun, penting bagi Korea Selatan untuk memahami bahwa mekanisme khusus harus dipenuhi untuk mendapatkan persetujuan dari semua negara anggota ASEAN. Oleh karena itu, Indonesia menyarankan agar Korea Selatan secara resmi mengirimkan surat kepada negara-negara anggota ASEAN, menyampaikan niat baik dan agenda pertemuan melalui jalur bilateral tersebut. “Indonesia berharap pertemuan antara Korea Selatan dan ASEAN berhasil mendorong kerja sama regional, dan mencapai hasil yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat,” ungkap Sekjen Kemhan.***