Blue Ocean Strategy Patut Diimplementasikan dalam Pengembangan Parekraf Indonesia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat sambutan nya dalam sesi Rakornas Parekraf 2023 di The Trans Luxury, Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/12/2023). (Foto: Kemenparekraf RI)

Bandung, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenparekraf RI, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan dalam pengembangan sektor parekraf di Indonesia patut diimplementasikan pendekatan bisnis blue ocean strategy.

Dalam sesi Rapat Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Rakornas Parekraf) 2023 bertajuk “Blue Ocean Strategy Towards Sustainable Growth for Tourism and Creative Economy” di The Trans Luxury, Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/12/2023), Menparekraf Sandiaga menjelaskan blue ocean strategy merupakan suatu pendekatan bisnis yang mengedepankan penciptaan peluang-peluang usaha baru yang belum dikuasai oleh kompetitor. Sehingga, pelaku usaha tidak terfokus untuk mengalahkan kompetitornya, melainkan mereka akan mencari celah-celah dan kesempatan untuk menemukan pasar yang baru.

“Kita fokus menciptakan market baru, menciptakan sesuatu yang tidak banyak kompetitor. Ini adalah contoh blue ocean strategy,” kata Sandiaga.

 

Menparekraf Sandiaga mengatakan melalui penerapan blue ocean strategy di sektor parekraf Indonesia akan memicu munculnya peluang usaha dan lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Wamenparekraf Ajak Peserta Rakornas Parekraf 2023 Rangkul Peluang Bonus Demografi

Oleh karena itulah, Kemenparekraf berusaha menerapkan blue ocean strategy dalam mengeluarkan program-program dan kebijakan dalam mengembangkan potensi parekraf yang dimiliki Indonesia seperti Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif), dan pengembangan pariwisata berkelanjutan yang berkaitan erat dengan sertifikasi SNI CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environmental Sustainability).

“Ini berbeda dengan red ocean strategy, di mana para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif itu saling bersaing dan berlomba-lomba untuk menurunkan harga,” katanya.

Menurut Sandiaga, pengembangan pariwisata hijau yang berkualitas dan berkelanjutan lingkungan di Indonesia juga menjadi salah satu bentuk implementasi dari blue ocean strategy sebagai upaya membangkitkan ekonomi serta membuka peluang usaha dan lapangan kerja di sektor parekraf.

“Oleh karena itu, saya ingin mengajak seluruh pihak untuk berkolabor-aksi. Melalui kerja sama pentahelix inilah kita mampu mencapai blue and green circular economy,” ucap Sandiaga.

Baca Juga: Menparekraf Ajak Forses K/L Berkontribusi Perkuat Sektor Parekraf Indonesia

 

Rakornas ini dihadiri oleh pejabat-pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf. Hadir pula Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar; Kepala Badan BPPSDM Kementerian Kelautan dan Perikanan, I Nyoman Radiarta; Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR, Yudha Mediawan; Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih; dan perwakilan stakeholder dan asosiasi pelaku parekraf.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *