Menteri PPPA, Bintang Puspayoga membuka Kongres XXI Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Jumat (27/10). (Foto: KemenPPPA RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman KemenPPPA RI, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga membuka Kongres XXI Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Jumat (27/10). Dalam sambutannya, Menteri PPPA menyampaikan apresiasi kepada Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) atas peran pentingnya dalam penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama tahun 1928 yang menjadi tonggak kebangkitan perempuan Indonesia.
“Apresiasi setinggi-tingginya saya sampaikan kepada Kongres Wanita Katolik yang sampai saat ini eksis. Wanita Katolik Republik Indonesia memiliki peran sebagai mitra yang strategis bagi pemerintah, khususnya dalam upaya perlindungan dan pemberdayaan perempuan. Forum ini merupakan salah satu implementasi dari bentuk sinergi pemerintah dengan organisasi profesional, dunia usaha, dan berbagai elemen masyarakat lainnya,” ujar Menteri PPPA.
Menteri PPPA menyampaikan perempuan merupakan kelompok yang mengisi hampir setengah dari populasi penduduk Indonesia saat ini, dimana 70% berada pada usia produktif. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan sesungguhnya merupakan potensi yang sangat besar bagi bangsa Indonesia.
Namun, di samping potensinya yang sangat luar biasa, masih terjadi kesenjangan antara perempuan dan laki-laki. Hal ini bisa kita lihat pada berbagai indeks dan data, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG), Indeks Pemberdayaan Gender (IDG), serta Indeks Perlindungan Anak (IPA) yang masih belum mencapai target yang diharapkan.
Baca Juga: Kemen PPPA Dorong Perempuan Peduli Pedagang di Pasar Tanah Abang
“Tantangan global yang kita hadapi saat ini tidaklah kecil. Tetapi belajar dari pandemi Covid 19 lalu, sungguh nyata bahwa perempuan lah yang berada di garda terdepan di dalam segala krisis. Baik itu krisis kesehatan maupun krisis ekonomi. Perempuan menjadi tenaga utama medis dalam krisis kesehatan karena hampir sebagian besar tenaga medis Indonesia adalah perempuan. Perempuan menjadi bantalan rumah tangga dalam krisis ekonomi, karena perempuan lah yang sebagian besar terjun mengembangkan UMKM dan ekonomi rumah tangga,” jelas Menteri PPPA.
Menteri PPPA berharap Kongres ini dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kapasitas dan kontribusi perempuan dalam pembangunan bangsa.
“Kolaborasi ini tentunya diharapkan dapat mendukung peningkatan kapasitas dan kontribusi perempuan dalam ekonomi dan berkarir secara profesional. Ke depannya, perempuan diharapkan mampu mandiri secara finansial dan berdaya sehingga dapat menyejahterakan keluarga dan meningkatkan kualitas hidup bangsa. Saya ucapkan selamat melaksanakan Kongres ke XXI selama 4 hari ini. Semoga Kongres ini menjadi wadah untuk menunjukkan bahwa kreativitas, inovasi, kewirausahaan, kepemimpinan, produktivitas, perbaikan, profesionalisme, dan manajemen bukanlah sekadar kata-kata hampa, tetapi menjadi panduan yang dapat membentuk masa depan yang lebih baik yang diinsiasi oleh para perempuan, sehingga terwujud perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia maju,” pungkas Menteri PPPA.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Presidium DPP Wanita Katolik RI Justina Rostiawati berharap WKRI dapat bergandeng tangan dengan pemerintah mewujudkan kesejahteraan bersama.
Baca Juga: Menteri PPPA Ajak Pengusaha Perempuan Mampu Beradaptasi dan Ikuti Tren Zaman Now
“Mari kita sukseskan Kongres ke-21 tahun ini, saya berharap Kongres ini dapat menghasilkan program-program yang bisa bermanfaat untuk orang banyak dan selama Kongres berlangsung dapat membuka hati dan pikiran kita agar mencapai hasil yang dapat menampilkan sukacita bagi seluruh masyarakat negara dan bangsa,” ujar Justina.***