Bupati Bangkalan Dampingi Menbud RI Resmikan Museum Budaya Madura di UTM

Bangkalan, serayunusantara.com – Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon meresmikan Museum Budaya Madura yang berlokasi di Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Senin (22/12/2025). Dalam kegiatan tersebut, ia didampingi Bupati Bangkalan Lukman Hakim.

Peresmian ini menjadi momentum penting dalam upaya pelestarian sekaligus penguatan jati diri budaya Madura melalui peran pendidikan tinggi.

Dalam sambutannya, Fadli Zon mengapresiasi seluruh pihak yang menggagas pendirian museum, khususnya civitas akademika UTM serta dukungan Pemerintah Kabupaten Bangkalan. Menurutnya, kehadiran museum di kampus merupakan langkah strategis bagi pengembangan kebudayaan daerah.

Ia menilai Museum Budaya Madura sebagai awal yang bernilai penting dan berharap keberadaannya mampu menginspirasi lahirnya museum-museum lain di berbagai tingkat, baik yang dikelola pemerintah, perguruan tinggi, maupun masyarakat.

Fadli juga optimistis museum ini akan terus berkembang, baik dari sisi koleksi maupun fasilitas, hingga nantinya memiliki gedung tersendiri.

Museum Budaya Madura di UTM dirancang sebagai ruang edukatif dan dinamis. Selain area pamer, museum dilengkapi ruang baca serta menjadi sarana pembelajaran budaya Madura bagi mahasiswa dan masyarakat umum.

Baca Juga: Data Usaha di Sepanjang Akses Suramadu Bangkalan Ditertibkan

Menurut Fadli, pengenalan sejarah dan budaya Madura berperan penting dalam memperkuat identitas generasi muda, sekaligus mendorong lahirnya inovasi dan karya budaya baru.

Terkait dukungan pusat, Fadli Zon menegaskan komitmen Kementerian Kebudayaan RI dalam memfasilitasi pengembangan budaya daerah, termasuk melalui akses pendanaan kebudayaan bagi komunitas seni dan budaya.

Sementara itu, Bupati Bangkalan Lukman Hakim menyambut positif peresmian museum tersebut. Ia menilai Museum Budaya Madura menjadi aset strategis dalam menjaga, merawat, serta mempromosikan kekayaan budaya Madura.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan, lanjutnya, mendukung penuh museum sebagai ruang edukasi, pelestarian, dan pengembangan budaya lokal.

Peresmian museum ini dirangkaikan dengan Kongres Budaya Madura bertema “Glokalisasi Madura, Mengakar di Madura Berdampak untuk Dunia”. Acara digelar di Gedung Pertemuan R.P. Mohammad Noer dan dihadiri sejumlah tokoh nasional.

Rektor UTM Prof. Dr. Syafi menjelaskan bahwa pendirian museum merupakan wujud komitmen kampus dalam melestarikan budaya Madura. Meski masih terbatas dari sisi ruang dan koleksi, antusiasme masyarakat dinilai sangat tinggi.

Baca Juga: Jatanras Polda Jatim Tembak Pelaku Pembacokan Anggota Polisi di Bangkalan

Ia mengungkapkan banyak budayawan yang secara sukarela menyumbangkan lukisan, artefak, dan karya seni untuk melengkapi koleksi museum.

Prof. Syafi juga menyampaikan aspirasi terkait rencana pembukaan Program Studi Bahasa Madura di UTM. Menurutnya, inisiatif tersebut masih membutuhkan dukungan kebijakan dari pemerintah pusat.

Ia menegaskan Bahasa Madura tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga memiliki nilai seni dan sastra, sehingga diperlukan kebijakan agar pengajarnya berasal dari lulusan pendidikan Bahasa Madura. (ke/ha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *