Bupati Kediri Imbau Warga Kembalikan Artefak Bersejarah, Pastikan Layanan Publik Tetap Berjalan

Kediri, serayunusantara.com – Pasca kerusuhan yang melanda kompleks perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri pada Sabtu, 30 Agustus 2025 malam, roda pemerintahan tidak sepenuhnya berhenti.

Di tengah keterbatasan fasilitas akibat kerusakan parah, Pemkab Kediri memastikan pelayanan publik tetap berjalan sambil mengimbau masyarakat untuk mengembalikan artefak bersejarah yang hilang dari Museum Bagawanta Bhari.

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, yang akrab disapa Mas Dhito menegaskan bahwa dampak kerusuhan ini tidak hanya bersifat material, tetapi juga mengancam kekayaan budaya daerah.

“Kerusakan ini bukan hanya pada gedung dan fasilitas, tetapi juga pada artefak sejarah yang seharusnya kita jaga bersama. Kami mengimbau masyarakat yang membawa atau menemukan benda-benda tersebut agar segera mengembalikannya,” ujarnya, Senin, 1 September 2025.

Baca Juga: Mbak Wali Lepas Lomba Baris Kreasi HUT RI ke-80 di Kediri, 97 Regu Tampil dengan Kostum Meriah

Meski pusat pemerintahan lumpuh, Pemkab Kediri bergerak cepat untuk memastikan pelayanan esensial tetap tersedia. Pelayanan kesehatan dan administrasi kependudukan dialihkan ke gedung-gedung yang tidak terdampak, sementara aparatur sipil negara (ASN) yang tidak bertugas langsung dalam layanan publik diberlakukan sistem kerja dari rumah.

“Pelayanan kesehatan dan administrasi kependudukan tidak boleh berhenti. Kami mohon masyarakat bersabar menghadapi keterbatasan sarana prasarana,” tegas Mas Dhito.

Hasil pendataan awal menunjukkan sedikitnya empat artefak berharga raib, antara lain fragmen Kepala Ganesha, dua plakat HVA Sidomulyo, Bata Berinskripsi, dan Arca Sumbercangkring. Koleksi lain seperti miniatur lumbung, arca satwa, dan kain batik kuno juga dilaporkan hilang.

“Benda-benda ini adalah cagar budaya, warisan yang memiliki nilai sejarah tinggi. Kami berharap ada kesadaran dari masyarakat untuk mengembalikannya demi menjaga marwah dan identitas budaya Kabupaten Kediri,” imbuhnya.

Baca Juga: Mbak Wali Lepas Lomba Baris Kreasi HUT RI ke-80 di Kediri, 97 Regu Tampil dengan Kostum Meriah

Selain memulihkan layanan publik, tim gabungan Pemkab Kediri masih melakukan inventarisasi aset, termasuk arsip kepegawaian dan data pemetaan yang terdampak.

Mas Dhito mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga.

“Mari kita jaga Kediri bersama-sama. Jika kita bersatu, kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi,” pungkasnya. (Kv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *