Bupati Lamongan Jamin Harga Gabah Tak Anjlok Saat Musim Panen Besar

Jatim, serayunusantara.com – Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (Pak Yes), menghadiri acara panen besar-besaran yang digelar serentak di 14 provinsi melalui zoom di Desa Deketwetan, Kecamatan Deket, Lamongan. Kegiatan ini dihelat bersama Bulog, Forkopimda, dan para petani. Dalam kesempatan itu, Pak Yes memastikan harga gabah tetap stabil selama masa panen raya.

“Alhamdulillah, harga saat ini Rp6.500 per kilogram. Kami akan terus berupaya agar harga gabah sesuai ketentuan pemerintah,” ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (9/4/2025).

Guna mempertahankan stabilitas harga di tingkat petani, Pemkab Lamongan menggandeng Bulog untuk menyerap gabah. Namun, Pak Yes mengakui bahwa Bulog masih dalam masa transisi sistem, dari sebelumnya hanya menyerap beras kini juga menyerap gabah, sehingga kapasitas gudang menjadi kendala.

“Bulog tetap aktif menyerap gabah, meski ada tantangan terkait penyimpanan dan distribusi. Solusi terus dicari untuk mengatasi hal ini,” tambahnya.

Baca Juga: Ini Sikap Kadin Jatim SIkapi Tarif Impor 32 Persen dari Amerika Serikat

Di sisi lain, Pemkab Lamongan bekerja sama dengan Kodim 0812 Lamongan dalam menyediakan bibit unggul guna meningkatkan kualitas hasil panen.

“Kami mendistribusikan bibit PJM 01 ke seluruh Lamongan. Tahun lalu produksi padi mencapai 1,3 juta ton, sementara data BPS mencatat lebih dari 800 ton, menjadikan Lamongan sebagai produsen padi terbesar di Jatim,” jelas Pak Yes.

Pemkab Lamongan berkomitmen memperkuat swasembada pangan dengan memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada petani.

Sementara itu, Brigjen Purnawirawan Edy, perwakilan Bulog Jatim, menyampaikan bahwa target penyerapan gabah setara beras di Jatim mencapai 593.000 ton. Khusus Lamongan, hingga April 2025, targetnya 7.600 ton, dengan realisasi 6.300 ton (82,71%).

Baca Juga: Wagub Emil Perkenalkan Visi Jatim sebagai Pusat Baru Nusantara dalam Halalbihalal Idulfitri

“Target ini masih berat karena keterbatasan gudang. Namun, kami berupaya menjaga harga di tingkat petani minimal Rp6.500/kg agar tidak turun seperti tahun sebelumnya,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *