Pemkot Surabaya bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya Rini Indriyani menggelar Lomba Cipta Menu B2SA Berbasis Pangan Lokal Tingkat Kota Surabaya Tahun 2023, di Convention Hall, Jumat (21/7/2023). (Foto: Pemkot Surabaya)
Surabaya, serayunusantara.com – Melansir dari laman Pemkot Surabaya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya Rini Indriyani menggelar Lomba Cipta Menu B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman) Berbasis Pangan Lokal Tingkat Kota Surabaya Tahun 2023, di Convention Hall, Jumat (21/7/2023).
Lomba Cipta Menu B2SA ini digelar untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan B2SA, serta untuk memilih perwakilan Kota Surabaya sebagai peserta Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Provinsi Jawa Timur yang rencananya akan diadakan pada bulan Oktober Tahun 2023.
Ketua TP PKK Rini Indriyani mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh perwakilan kader PKK di 31 kecamatan se-Surabaya. Harapannya, kader PKK di masing-masing kecamatan bisa meningkatkan kreativitasnya dalam mengolah menu B2SA yang bermanfaat dan berdampak positif bagi keluarga.
“Ini agenda rutin, karena untuk membuat Surabaya bebas stunting memerlukan berbagai upaya. Salah satunya adalah membiasakan orang tua membuat menu makanan sehat,” kata Rini Indriyani.
Ia menjelaskan bahwa untuk membuat menu makanan sehat bergizi tidak harus mengeluarkan biaya berlebih. Seperti olahan ikan lele, tidak hanya dengan digoreng, melainkan bisa diolah menjadi nugget dan sebagainya. Sehingga, anak-anak akan lebih tertarik untuk mengkonsumsi makanan tersebut.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Bursa Kerja Sediakan 1.300 Lowongan Dari Dalam dan luar Negeri
“Menu makanan sehat bergizi tidak harus mahal. Sebetulnya, bukan karena anak-anak tidak doyan, tetapi bosan karena sudah mengenal rasa dan bentuknya. Ketika diolah, akan menjadi menarik dan mereka mau mencoba,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Ketua TP PKK Rini Indriyani mengaku, Lomba Cipta Menu B2SA juga terhubung dengan kegiatan Surabaya Emas Jilid 2 untuk mengatasi anak-anak yang berisiko stunting.
“Ini juga berhubungan dengan Surabaya Emas Jilid 2, sehingga ada penilaian salah satunya adalah bagaimana menu yang disiapkan oleh orang tua itu sekreatif apa,” ungkapnya.
Meski demikian, Ketua TP PKK Rini Indriyani menyampaikan, pada gelaran Lomba Cipta Menu B2SA Tahun 2023, olahan makanan sehat dan bergizi semakin beragam. Bahkan, para juri juga memberikan masukan, dimana para kader PKK bisa mencoba berinovasi dengan menu khas yang dimiliki oleh Kota Surabaya.
“Bisa diolah dari menu khas Surabaya, seperti Semanggi, Rujak Cingur, Kupang, atau Rawon. Jadi kita memanfaatkan kekayaan lokal yang dimiliki, selain membiasakan membuat menu B2SA, kita juga mengenal dan mencintai produk makanan lokal Surabaya,” kata dia.
Baca Juga: Surabaya Raih Predikat Kelurahan Terbaik di Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat Se-Jatim
Untuk ke depannya, Ketua TP PKK Rini Indriyani akan menggelar sosialisasi menu makanan sehat dan bergizi di setiap Balai RW. “Akan ada pertemuan, mengundang chef mungkin, mengumpulkan menu-menu sehingga mereka ada inovasi untuk mengolah ikan yang murah, gampang, dan membuat anak-anak menjadi suka,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, Lomba Cipta Menu B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman) Berbasis Pangan Lokal Tingkat Kota Surabaya Tahun 2023, merupakan kegiatan yang rutin digelar setiap tahunnya. Sebab, Pemkot Surabaya menaruh perhatian serius dalam proses pencegahan maupun penanganan stunting.
“Keanekaragaman konsumsi pangan merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan gizi. Salah satu kekurangan gizi yang menjadi perhatian Pemkot Surabaya adalah stunting. Lomba Cipta Menu B2SA 2023 ini mengambil tema Cipta Menu Keluarga untuk Mencegah Stunting pada Ibu dan Anak,” kata Antiek.
Sebab, Pemkot Surabaya ingin meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi pangan B2SA, sekaligus untuk mendorong aktivitas masyarakat dalam mengembangkan dan menciptakan menu B2SA berbasis sumber daya lokal untuk mencegah stunting.
Baca Juga: Menparekraf Ajak Warga Surabaya Belanja Produk UMKM
Menu yang dilombakan adalah menu makanan pagi, siang, dan malam malam. Serta, kudapan untuk keluarga yang terdiri dari menu untuk ayah usia 30 tahun, ibu berusia 28 tahun, ibu hamil trimester ke-2, dan anak-anak usia 5 tahun.
“Juara satu akan kita siapkan untuk mengikuti lomba di tingkat Provinsi Jawa Timur, yang akan dilaksanakan pada Oktober 2023, serta ada beberapa saran dari juri yang akan kita tambahkan,” pungkasnya.***