Cerita Kapolres Blitar: dari Pesantren ke Penegak Hukum, Bukti Santri Bisa Jadi Polisi

Blitar, serayunusantara.com – Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, ternyata menyimpan kisah inspiratif di balik seragamnya. Tumbuh besar di lingkungan pesantren, ia mengaku bahwa nilai-nilai keislaman yang ditanamkan sejak kecil membentuk karakternya sebagai pemimpin yang disiplin, religius, dan penuh tanggung jawab.

“Santri punya modal kuat jadi polisi: akhlak baik, taat aturan, dan jiwa pengabdian. Nilai-nilai ini selaras dengan tugas Polri,” tegas Arif saat berbincang dengan awak media, 29 Maret 2025.

Tak hanya bicara teori, Kapolres Blitar ini juga mendorong rekrutmen polisi yang lebih inklusif, terutama bagi kalangan santri. “Polri terbuka untuk siapa saja yang memenuhi syarat. Kami ingin prosesnya bersih, transparan, dan adil. Santri jangan ragu mendaftar!” ajaknya penuh semangat.

Baca Juga: Kakak Mak Rini yang Rumahnya Digeledah Kejari Ternyata Pernah Jadi Penanggung Jawab TP2ID Kabupaten Blitar

Ia meyakini, dengan bekal kedisiplinan dan kepemimpinan ala pesantren, para santri bisa menjadi polisi yang tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga mengayomi masyarakat dengan hati.

“Jadi polisi itu bukan sekadar bawa tongkat dan tilang. Tapi tentang melayani dengan integritas, seperti yang diajarkan kiai-kiai di pesantren,” ujarnya.

Dia berharap semakin banyak santri yang terinspirasi untuk mengabdi di kepolisian – membawa perubahan nyata dengan moral kuat dan semangat tanpa pamrih. (Ha/Serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *