Surabaya, serayunusantara.com — Melansir dari laman Kemenag RI, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI sukses menggelar Conference and Expose on Training: Impactful and Joyful Learning di Surabaya. Kegiatan ini melahirkan delapan komitmen rencana aksi yang dinamakan dengan Astacita.
Kepala Badan Litbang dan Diklat Suyitno mengatakan delapan rekomendasi tersebut menjadi sejarah baru bagi Balitbang Diklat, khususnya widyaiswara. “Ini sebagai bukti bahwa widyaiswara berkomitmen penuh mendukung pengembangan SDM Kemenag melalui corporate university,” katanya di Surabaya, Rabu (15/8/2024).
Komitmen Rencana Aksi (Astacita) Widyaiswara dibacakan Ketua Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (APWI) Kementerian Agama Firdos Mujahidin. Astacita, salah satunya terinspirasi dari mini riset, best practice, dan inovasi yang tertuang dalam makalah hasil tulisan para widyaiswara dengan tema impactful and joyful learning.
Berikut Astacita Widyaiswara Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama:
Baca Juga: Ada Indikasi Pelanggaran Pengaturan Kuota Haji oleh Menag
1. Kegiatan Conference and Expose on Training di Surabaya dapat ditetapkan sebagai program unggulan yang menjadi panggung karya inovasi, kreativitas, dan apresiasi bagi widayaiswara dan pegawai Balitbang dan Diklat Kementerian Agama. Kami berkomitmen untuk terus berkarya dan berinovasi untuk meningkatkan kualitas pelatihan dan pelayanan di Pusdiklat, Balai Diklat Keagamaan, Loka Diklat Keagamaan, dan Balai Litbang Agama.
2. Mengelola pelatihan yang bermakna dan bermanfaat luas di lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia dengan ragam strategi, model, dan media pembelajaran yang berbasis digital sesuai dengan kebutuhan dan karakter peserta pelatihan.
3. Menggunakan dan mengembangkan teknologi (aplikasi) seperti penggunaan dan pengembangan Articifial Intelegence (AI), aplikasi Android dan lainnya sesuai dengan kebutuhan dalam penyelenggaraan pembelajaran dan pelatihan.
4. Menguatkan dan mengembangkan berbagai strategi pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning) dan efektif dalam mencapai tujuan pelatihan.
5. Menyusun dan mendiseminasikan karya-karya dalam best practice dalam rangka berbagi praktik baik pengelolaan pelatihan dan pembelajaran pelatihan.
6. Menghasilkan karya inovatif dan monumental baik karya individual atau kolaboratif, terutama berkaitan dengan karya tulis ilmiah dan kreasi teknologi tepat guna untuk pengembangan dan pengelolaan pelatihan yang lebih berkualitas.
7. Menguatkan dan mengembangkan komunitas dan ekosistem pembelajaran berbasis kelompok kerja profesi dengan melibatkan stakeholders yang terkait seoptimal mungkin untuk ketercapaian tujuan organisasi.
8. Menguatkan peran Pusdiklat, Balai Diklat Keagamaan, Loka Diklat Keagamaan, dan Balai Litbang Agama sebagai bentuk komitmen mewujudkan Corporate University di lingkungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI melalui tranformasi digital yang efektif untuk pelatihan dan pelayanan yang berkualitas.***