Blitar, serayunusantara.com – Toko-toko thrifting di Blitar semakin ramai didatangi anak muda yang memburu pakaian vintage dengan harga terjangkau.
Tren fashion bekas impor ini kembali naik daun karena dianggap ramah kantong dan lebih unik dibanding busana pabrikan.
Di kawasan Sananwetan hingga Kepanjenkidul, toko thrifting terlihat disesaki pengunjung setiap sore. Baju outer, crewneck, flannel, hingga tas second menjadi item paling dicari.
Aldi (22), salah satu pengunjung, mengatakan thrifting memberinya alternatif fashion yang berbeda.
Baca Juga: Tren Wisata Malam Blitar: Nongkrong, Kulineran, hingga Citylight Hunting
“Kualitasnya bagus, modelnya jarang ada di mall. Harganya juga murah, jadi bisa tampil keren tanpa boros,” ujarnya.
Penjual mengaku peningkatan pembeli mencapai dua kali lipat sejak awal tahun. Selain kualitas, foto-foto unggahan influencer lokal juga turut mendongkrak minat anak muda.
Pakar gaya hidup menyebut tren thrifting berkembang karena adanya pergeseran gaya hidup ke arah sustainable fashion.
Anak muda mulai peduli isu lingkungan, termasuk mengurangi limbah tekstil.
Fenomena thrifting ini membuat Blitar semakin hidup dengan budaya fashion alternatif yang kreatif dan terjangkau. (Fis/Serayu)







