Desas-desus Pembentukan Wilayah Baru Lantang Terdengar di Telinga Masyarakat Blitar Selatan 

Tugu macan putih, salah ikon di wilayah Blitar selatan. (Foto: Bicara Blitar)

Blitar, serayunusantara.com – Gerakan pemekaran wilayah di Kabupaten Blitar bukan isapan jempol belaka. Masyarakat Blitar selatan mulai banyak yang mendengar seruan memberikan otonomi sendiri itu.

Salah satu warga, Sahal Hasbullah (23) mengaku mulai mendengar rencana pemisahan 7 kecamatan di Kabupaten Blitar. Laki-laki yang sehari-hari menjadi pedagang hewan ternak ini mendengar dari berbagi warga yang ditemuinya.

“Saya secara pribadi setuju, karena jelas-jelas selama ini jalannya rusak. Ya, bagaimana lagi, pemisahan siapa tahu bisa jadi solusi,” kata pria asal Kademangan Blitar ini.

Warga yang lain, Alex Cahyono (21) mengatakan, rencana pemisahan dengan Kabupaten Blitar harus dipikirkan secara matang-matang. Sehingga harus dihitung kemungkinan apa saja yang bakal terjadi apabila terbentuk wilayah administrasi sendiri

“Saya melihatnya adanya muatan investasi pragmatis dan wacana ini mungkin dibangun dari sebuah provokasi para oknum yang memiliki kepentingan dengan grand design ketika misalnya sudah terbentuk daerah administratif sendiri,” kata mahasiswa Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar ini.

Meskipun begitu, kata laki-laki asal Bakung ini, seruan pemisahan wilayah menjadi bukti ada yang tidak beres di Blitar selatan. Terutama masalah infrastruktur jalan yang banyak mengalami kerusakan.

Baca Juga: Tampung Aspirasi Warga, Wabup Rahmat Berniat Ngantor di Blitar Selatan 

Sementara itu, pengamat politik dari Unisba Blitar, Hery Basuki mengatakan, keinginan untuk mendirikan wilayah sendiri oleh masyarakat tentu didasari sebuah alasan. Hal tersebut biasa terjadi karena ada semacam kekecewaan dari masyarakat.

“Apa yang menyebabkan masyarakat berkeinginan seperti itu (memisahkan diri), apalagi situasinya menjelang Pemilu 2024,” katanya saat dihubungi, Jum’at (10/3/2023).

Menurutnya, apabila memang ada aspirasi untuk memisahkannya diri dari Kabupaten Blitar harus ditinjau lagi, aspirasi tersebut datang dari beberapa orang atau mayoritas masyarakat Blitar selatan.

Saat dimintai tanggapannya terkait rencana pemekaran wilayah Blitar selatan, Kepala Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Dwi Handoko enggan menanggapi desas-desus tersebut.

“No comment dulu, melihat perkembangan dulu,” tulisnya saat dihubungi, Jum’at (10/3/2023).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *