Blitar, serayunusantara.com – Dimsum kini menjelma menjadi salah satu kuliner yang pertumbuhannya paling pesat di berbagai daerah.
Hidangan tradisional khas Tiongkok yang dulu hanya disantap pada waktu tertentu kini berubah menjadi makanan fleksibel yang bisa dinikmati kapan saja.
Keberadaannya semakin mudah ditemui, mulai dari restoran besar, kedai kaki lima, food court, kafe, hingga dijual dalam bentuk frozen food di minimarket dan platform belanja online. Akses yang luas membuat dimsum semakin dikenal dan dekat dengan masyarakat.
Perkembangan menu turut memengaruhi tingginya minat terhadap kuliner ini. Ragam dimsum tidak lagi terbatas pada varian klasik seperti siomay, hakau, bakpao, atau lumpia. Inovasi rasa terus bermunculan untuk menyesuaikan selera konsumen Indonesia.
Baca Juga: Tren Olahan Pisang Terus Berkembang, Jadi Komoditas Kuliner Paling Dinamis di Indonesia
Hadir dimsum dengan sentuhan bahan lokal dan bumbu kekinian, seperti isian keju, ayam pedas, jamur tiram, hingga varian berbumbu mentai, barbecue, atau balado. Selain rasa, tampilan visual ikut ditingkatkan dengan warna lebih menarik dan bentuk unik yang membuatnya semakin digemari, terutama di era media sosial.
Menurut Pengamat Kuliner, Dinda Wijayanti, perkembangan dimsum terjadi karena pelaku usaha mampu beradaptasi dengan cepat.
“Dimsum bukan lagi sekadar makanan tradisional, tapi sudah berkembang menjadi produk kuliner modern. Inovasi rasa, harga terjangkau, serta kemasan menarik membuatnya diterima di pasar yang sangat luas,” jelas Dinda.
Kepraktisan menjadi daya tarik lainnya. Dimsum bisa dinikmati sebagai kudapan, menu makan siang ringan, maupun hidangan untuk acara keluarga hingga katering kantor.
Teksturnya yang lembut dan mudah dikonsumsi membuatnya cocok untuk berbagai usia. Bagi pelaku usaha, proses produksi yang dapat dilakukan dalam jumlah besar dan disimpan sebagai stok frozen food juga memberikan keuntungan dari sisi pemasaran dan efisiensi.
Dinda menyebutkan, pengaruh dunia digital turut menguatkan pamor dimsum.
“Konten kuliner di media sosial mempercepat penyebaran tren. Penyajian dimsum yang estetik membuat orang penasaran dan ingin mencoba. Layanan pesan antar makanan makin mempermudah konsumen mendapatkannya kapan saja,” tambahnya. (ke/ha)













