Konferensi pers usai pertandingan Arema FC melawan PSM Makassar di Stadion Supriadi, Kota Blitar, Senin, 10 Februari 2025. (Foto: serayunusantara.com)
Blitar, serayunusantara.com – Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares kesal dengan kondisi lapangan Stadion Supriadi Kota Blitar yang dinilainya sangat buruk. Kondisi itu dinilainya merugikan kedua kesebelasan saat bertanding di atas lapangan hijau.
“Karena lapangan ini smaa sekali tidak bagus,” katanya saat konferensi pers usai pertandingan selesai, Senin, 10 Februari 2025.
Hal itu diluapkannya usai tim yang ia asuh harus berbagi poin melawan Arema FC dalam lanjutan Liga 1. Skor akhir pertandingan usai peluit ditiup wasit 1-1.
Lapangan buruk sudah biasa ditemui timnya saat bertanding. Entah saat bermain di Makassar maupun bermain laga tandang. Ada tiga pemain Juku Eja cedera gara-gara lapangan buruk.
Baca Juga: Menekraf Bicara Pentingnya Kepastian Hukum Demi Keberlangsungan Pelaku Ekraf
Bernardo juga mempertanyakan ambisi dari stakeholder sepak bola Indonesia yang ingin menjadi macan Asia. Namun, kondisi lapangan di tanah air tidak memberikan keamanan bagi pemain.
Selain mengkritik lapangan, dia juga mengkritik pengadil lapangan yang bertugas karena membuat keputusan yang merugikan PSM Makassar.
“Wasit mengeluarkan kartu merah, dan keputusan ini berlawanan dengan PSM. Wasit juga tidak melihat pelanggaran terhadap pemain PSM yang terjatuh di kotak penalti,” ujarnya.
Meskipun begitu, dia mengapresiasi kerja keras yang dilakukan oleh pemainnya yang akhirnya bisa menahan imbang Arema FC.