Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar Toha Mashuri. (Foto: Pemkab Blitar)
Blitar, serayunusantara.com – Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan produksi tembakau berkualitas tinggi, Dinas Ketahanan Pertanian Pangan (DKPP) Kabupaten Blitar terus gencar melakukan sosialisasi kepada para petani tembakau. Kegiatan ini didukung oleh alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) pada Anggaran 2024.
DKPP Kabupaten Blitar menjalin kerjasama dengan Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Pemanis dan Serat (BPSI TAS) untuk memastikan kebutuhan benih tembakau yang berkualitas dapat terpenuhi.
Kepala DKPP Kabupaten Blitar, Toha Mashuri menegaskan, bahwa kerjasama ini bertujuan memberikan pendampingan kepada petani, terutama dalam penyediaan benih unggul yang dibutuhkan.
“Kami telah bekerjasama dengan BPSI TAS untuk menghasilkan benih tembakau berkualitas dalam bentuk benih sebar. Produksi ini mampu menyuplai kebutuhan untuk sekitar 10 hektar lahan tembakau di Kabupaten Blitar, yang diperkirakan mencukupi hingga masa tanam tiga tahun ke depan,” ujar Toha Mashuri, Senin (9/9/2024) di kantornya.
Lebih lanjut, Toha menjelaskan bahwa produksi benih bersertifikat ini bertujuan untuk memastikan petani di Kabupaten Blitar memperoleh benih dengan varietas unggul. “Kami ingin memberikan solusi bagi para petani yang kesulitan mendapatkan benih yang berkualitas tinggi,” tambahnya.
Baca Juga: Presiden Rwanda Hingga Mentan Liberia Kagumi Kinerja Sektor Pertanian Indonesia
DKPP Kabupaten Blitar menargetkan lima varietas unggul untuk diperbanyak, dengan harapan bisa menyuplai kebutuhan benih untuk 10 ribu hektar lahan tembakau. Dalam kurun waktu tiga tahun, dengan rata-rata 3.000 hingga 3.500 hektar lahan tembakau per tahun, ketersediaan benih varietas unggul ini diharapkan mampu mencukupi kebutuhan petani.
“Marilah kita bersama-sama membangun sektor pertanian tembakau yang unggul dan berkelanjutan,” ajak Toha.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar, Lukas Suprayitno menambahkan, bahwa lima varietas tembakau yang dikembangkan tersebut adalah kenongo, lulang, mancung, sedep, dan kalituri.
“Dua tahun lalu, kami mengajukan lima varietas ini ke Kementerian untuk disidangkan, dan alhamdulillah semuanya disetujui,” ujar Lukas.
Salah satu petani tembakau di Blitar, Lukito, juga menyampaikan pendapatnya terkait pentingnya kualitas benih. “Kalau benihnya baik, petani tidak akan mengalami kerugian,” ungkap Lukito.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan sektor pertanian tembakau di Kabupaten Blitar dapat semakin maju dan berdaya saing tinggi. (adv/dbhcht/kmf/jun)