DKPP Konsisten Perhatikan Ketersediaan Air di Blitar Selatan untuk Pertanian 

Salah satu embung di Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. (Foto: Harian Siber)

Blitar, serayunusantara.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar konsisten dalam memperhatikan ketersediaan air untuk lahan pertanian di wilayah Blitar bagian selatan.

Upaya itu salah satunya dengan membangun embung atau penampungan air. Sehingga bisa digunakan sewaktu-waktu saat curah hujan di Blitar bagian selatan rendah.

Kabid Prasarana DKPP Kabupaten Blitar, Mat Safi’i mengatakan, daerah Blitar selatan memiliki ketersediaan air yang tidak bisa disamakan dengan Blitar utara. Di selatan, air tidak sebanyak dan melimpah seperti di daerah utara.

“Terutama yang ada di Blitar selatan ini. Blitar selatan ini kan rata-rata memang daerah lahan kering. Karena air itu bergantung pada air hujan,” katanya, Ahad (11/6/2023)

Baca Juga: Ini Strategi Dinas Pertanian Tingkatkan Harga dan Kenalkan Kopi Kabupaten Blitar ke Pihak Luar

Oleh karena itu, kata Mat Safi’i, saat pihaknya berfokus untuk pembangunan seperti embung, perpompaan, sehingga bisa mencukupi kebutuhan air untuk lahan persawahan.

“Lahan persawahan itu pasti membutuhkan air. Kalau tidak ada air bagaimana mungkin pertanian kita bisa maju. Jadi ini sudah menjadi kebutuhan dasar bagi para petani yang namanya air itu,” lanjutnya.

Selain berfokus membangun embung, lanjutnya, saat ini pihaknya juga terus membangun jaringan saluran irigasi tersier. Sebab, saluran air yang langsung mengarah ke lahan petani harus terawat dan benar-benar lancar aliran airnya.

“Ketersediaan air terjamin, ditambah lagi saat salurannya juga aman. Sehingga jangan khawatir apabila lahan pertanian tidak bisa panen dengan maksimal,” tandasnya.

Baca Juga: Cara DKPP Kabupaten Blitar Bantu Atasi Stunting Lewat Padi Nutrisi

Tambahan informasi, di Kabupaten Blitar ada dua bendungan. Pertama Bendungan Wlingi Raya atau Jegu. Sedangkan kedua Bendungan Serut. Keberadaan bendungan tersebut membantu irigasi dari para petani.

Kedua bendungan itu juga dialiri Sungai Brantas, sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa. Sungai Brantas mengalir dari hulu di Kota Batu dan bermuara di Surabaya dan Sidoarjo.

Sungai-sungai yang punya ukuran lebih kecil di Kabupaten Blitar, banyak yang berhulu di Sungai Brantas sebelum bermuara di hilir. (adv/Jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *