Doa Bersama Lintas Agama di Kediri, Ribuan Warga Teguhkan Komitmen Jaga Kedamaian

Kediri, serayunusantara.com – Ribuan warga dari berbagai elemen masyarakat mengikuti doa bersama lintas agama yang berlangsung di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri, Senin (1/9/2025) sore.

Acara ini dihadiri jajaran Forkopimda Kediri, tokoh agama, tokoh masyarakat, mahasiswa, pelajar, hingga organisasi kemasyarakatan. Kegiatan tersebut menjadi wujud keprihatinan sekaligus tekad bersama untuk menjaga keamanan pasca kerusuhan yang terjadi dua hari sebelumnya.

Turut hadir Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Wakil Bupati Hj. Dewi Mariya Ulfa, Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim beserta Ketua Bhayangkari, Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji, Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Ragil Jaka Utama, Ketua DPRD Kabupaten Kediri Murdi Hantoro, Kepala Kejaksaan Kabupaten Kediri Dr. Ismaya Hera Wardanie, Ketua Pengadilan Negeri Kediri Edi Subagiyo, Ketua KPU Kabupaten Kediri Nanang Qosim, serta perwakilan MUI, LDII, Bamag, Parisada Hindu Dharma, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Bupati Kediri: Orang Tua Harus Awasi Anak

Dalam sambutannya, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyesalkan aksi kerusuhan di sekitar Kantor Pemkab dan DPRD, terlebih karena banyak pelajar yang ikut terlibat.

“Ironis, pelajar turut serta melakukan tindakan anarkis. Padahal kita percaya mahasiswa maupun ojek online mampu menyampaikan aspirasi secara damai. Namun tiba-tiba muncul perusakan, penjarahan, hingga pembakaran,” tegasnya.

Baca Juga: Bupati Kediri Imbau Warga Kembalikan Artefak Bersejarah, Pastikan Layanan Publik Tetap Berjalan

Bupati Dhito juga menginstruksikan agar seluruh pelajar berada di rumah pada pukul 21.00 WIB. “Tidak boleh ada pelajar yang masih nongkrong di atas jam 10 malam. Mohon kerja sama orang tua dan wali murid untuk mengawasi anak-anaknya. Ini tanggung jawab bersama,” tambahnya.

TNI-Polri Tegaskan Kediri Harus Aman

Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim menekankan, doa bersama ini merupakan simbol moral sekaligus kebersamaan seluruh pihak. “Polri, TNI, dan pemerintah daerah berkomitmen menjaga keamanan. Namun yang terpenting, masyarakat juga harus ikut berperan agar Kediri tetap aman, damai, dan kondusif,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Ragil Jaka Utama. “Kami tegaskan, tidak boleh ada tindakan anarkis di Kediri. TNI siap mendukung penuh langkah pemerintah dan kepolisian untuk mengembalikan rasa persaudaraan di masyarakat,” katanya.

Dukungan Tokoh Agama, Mahasiswa, dan Ojol

Ketua LDII Kabupaten Kediri, Agus Sukisno, menegaskan pihaknya siap mengajak jamaah untuk menjaga ketertiban. “Kita semua wajib menjaga kedamaian. Jangan biarkan ada pihak yang memecah belah karena isu sesaat,” ujarnya.

Pendeta Joesia dari Bamag Kediri menambahkan, doa perlu disertai tindakan nyata. “Kita berdoa untuk kota ini, tetapi juga harus berbuat nyata dalam merawat kerukunan. Jangan biarkan hoaks dan provokasi merusak persaudaraan,” katanya.

Baca Juga: Mbak Wali Bersama Forkopimda Plus Sepakat Jaga Kondusifitas Kota Kediri

Dukungan juga datang dari mahasiswa. Gifari, Ketua BEM Universitas Brawijaya Kediri, menegaskan pihaknya menolak aksi anarkis.

“Aspirasi harus disampaikan secara santun. Mahasiswa berdiri bersama rakyat, tapi menolak perusakan,” tegasnya.

Perwakilan ojek online, Irgi, juga menyatakan komitmen menjaga keamanan. “Kami sepakat, ojol tidak terlibat dalam kerusuhan. Justru kami ingin membantu menciptakan situasi yang aman,” katanya.

Doa Bersama Penuh Kekhidmatan

Acara ditutup dengan doa bersama lintas agama yang dipimpin bergantian oleh tokoh Islam, Kristen, Katolik, dan Hindu. Doa dipanjatkan untuk keselamatan bangsa, khususnya Kota Kediri agar kembali damai, aman, dan kondusif.

Kegiatan berakhir pukul 16.40 WIB dalam suasana khidmat, penuh kekeluargaan, serta berlangsung aman dan terkendali. (Serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *