Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pemprov Jateng Terus Tingkatkan Kerja Sama dengan Pengusaha

Pj. Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana saat Business Dinner yang dihadiri para pengusaha dan stakeholder terkait, di Hotel Tentrem Semarang, Minggu (2/6/2024) malam. (Foto: Humas Jateng)

Semarang, serayunusantara.com – Melansir dari laman Portal Berita Pemprov Jateng, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengajak para pengusaha untuk bersama-sama ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya.

“Kita harus menyatu kalau mau Jawa Tengah berhasil,” kata Nana, saat Business Dinner yang dihadiri para pengusaha dan stakeholder terkait, di Hotel Tentrem Semarang, Minggu (2/6/2024) malam.

Menurutnya, keberhasilan pembangunan suatu daerah butuh sinergi dari berbagai pihak. Oleh karenanya, Pemprov Jateng terus kolaborasi dengan instansi terkait,  seperti pihak swasta, pengusaha, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

Sebagai gambaran, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah secara triwulan sebesar 1,79 persen. Angka itu menjadi pertumbuhan ekonomi tertinggi secara nasional. Sementara, pertumbuhan ekonomi tahunan berada pada angka 4,97 persen. Inflasi juga terkendali pada angka sekitar 3,27 persen.

“Dengan pertemuan ini, diharapkan kita bisa kompak dan saling berkomunikasi. Sehingga bisa saling mengisi, bagaimana pertumbuhan perekonomian kita semakin baik, tumbuh, dan berkembang,” jelas Nana.

Baca Juga: Festival Lampion Waisak 2024 Meriah, Sekda Jateng: Tunjukkan Toleransi dan Kerukunan Antarumat Beragama

Selama ini, imbuhnya, Pemprov Jateng terus memberikan fasilitas kepada para pengusaha, demi menggenjot pertumbuhan ekonomi. Di antaranya kesiapan tata ruang dan pengembangan kawasan industri yang progresif, sehingga mendorong iklim investasi yang baik.

Selain itu, fasilitasi regulasi berupa peraturan daerah (Perda), agar pelaku usaha dapat mengoptimalkan potensi usaha. Peraturan tersebut sebagai upaya memberi kemudahan proses investasi dan tidak berbelit-belit.

Disampaikan, Pemprov Jateng juga menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan siap sesuai kebutuhan industri. Upayanya, dengan meningkatkan sekolah vokasi, kerja sama dengan perusahan, serta ekstensi Balai Latihan Kerja (BLK). Hal itu tak lain demi peningkatan serapan tenaga kerja.

“Angka pengangguran terbuka Jawa Tengah per Februari 2024 turun dari 5,24 persen menjadi 4,39 persen. Kalau pengangguran bisa ditekan, maka angka kemiskinan juga dapat kita tekan,” sorot Nana.

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan angka kemiskinan tersebut, Pemprov Jateng kembali menegaskan pentingnya CSR dari perusahaan. Nana berharap CSR dari perusahaan dapat disalurkan secara tepat sasaran.

Baca Juga: Genjot Kinerja Industri Jateng dan Jogja, Kemenperin Tempa SDM Siap Kerja

“Kemiskinan perlu menjadi perhatian kita bersama. Masih banyak masyarakat kita yang membutuhkan itu (dana CSR),” kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno mengatakan, acara tersebut dihadiri oleh sekitar 70 tamu undangan. Terdiri atas puluhan pemilik perusahaan, CEO (chief executive officer), direksi, dan general manager (GM) perusahaan di Jawa Tengah. Selain itu, juga perwakilan bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), serta kepala dinas terkait.

Sumarno menilai, pembangunan di Jawa Tengah butuh kontribusi dari para pengusaha, salah satunya malalui program corporate social responsibility (CSR).***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *