Dukungan Indonesia untuk Wabah Mpox di Afrika

Menkes Budi Gunadi Sadikin melakukan pertemuan bilateral dengan Direktur Jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika Dr. Jean Kaseya di sela-sela pertemuan IAF ke-2, di Bali. (Foto: Kemenkes RI)

Bali, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenkes RI, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melakukan pertemuan bilateral dengan Direktur Jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) Dr. Jean Kaseya untuk membahas situasi terkini dan kolaborasi yang dibutuhkan bagi Afrika. Pertemuan ini berlangsung di sela-sela pertemuan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2, di Bali, Selasa (3/9).

Indonesia mendorong solidaritas global dalam memperkuat ketahanan sistem kesehatan Afrika. Sebagai tuan rumah Forum Indonesia-Afrika (IAF), Indonesia, bekerja sama dengan CDC Afrika dan berkomitmen untuk membangun kemitraan di sektor kesehatan guna meningkatkan kesiapsiagaan serta kerja sama dalam pengendalian penyakit menular, baik di dalam maupun lintas kawasan.

Sebagai bagian dari kolaborasi konkret, Indonesia akan menyediakan 30 unit alat tes cepat molekuler atau rapid molecular testing instrument (TCM/Tes Cepat Molekuler ID Care), alat tes molekuler portabel yang mampu mendeteksi Mpox, TB, HIV, dan penyakit menular lainnya, melalui CDC Afrika. Selain itu, Indonesia akan menyediakan 12.000 alat uji yang dirancang khusus untuk mendeteksi Mpox, serta memasok 400 botol obat antivirus Tecovirimat untuk membantu pengobatan Mpox.

“Saya berharap kerja sama kesehatan Indonesia dengan Afrika ini semakin memperkuat hubungan Indonesia dengan kawasan Afrika, sebagai bagian dari dukungan kolaboratif Kementerian Kesehatan RI berdiskusi dengan mitra pembangunan untuk menyediakan vaksin Mpox ke Afrika,” ungkap Menkes Budi.

Baca Juga: Kemenkes Lakukan PKS dengan TP PKK Pusat

“Penting untuk terus meningkatkan sistem kesehatan, baik di Indonesia maupun di kawasan ini. Indonesia dapat berkontribusi dengan menawarkan dukungan teknis, berbagi keahlian melalui platform pendidikan seperti GISAID Academy, dan bekerja sama dalam pembuatan produk kesehatan sebagai bagian dari kemitraan tiga arah,” imbuhnya.

Di sela-sela partisipasinya pada Indonesia-Africa Forum ke-2, Dr. Jean Kasela berkesempatan menjadi pembicara kunci pada sesi berbagi informasi (sharing session) tentang Mpox di Afrika dan Asia Tenggara, khususnya di antara negara-negara anggota ASEAN. Dalam penjelasannya, Dr. Jean Kasela menyampaikan imbauan kepada ASEAN untuk membangun solidaritas membantu pengendalian Mpox di Afrika, serta menyampaikan inisiatif membangun kerja sama trilateral antara ASEAN, Afrika, dan Amerika Latin dalam membangun produk lokal serta riset dan pengembangan vaksin, produk terapi, dan alat/reagen diagnostik.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *