Blitar, serayunusantara.com — Dalam beberapa bulan terakhir, Blitar tengah diramaikan dengan hadirnya warung seblak prasmanan yang menawarkan konsep unik dan berbeda dari seblak pada umumnya.
Fenomena ini dengan cepat menarik perhatian para pecinta kuliner, terutama kalangan muda, karena memberikan pengalaman memilih bahan secara bebas layaknya prasmanan namun tetap mempertahankan cita rasa seblak yang khas, pedas, dan menggugah selera.
Warung seblak prasmanan umumnya menyediakan berbagai pilihan isian mulai dari kerupuk, makaroni, ceker, bakso, sosis, jamur, pilus, olahan seafood, hingga tambahan topping kekinian.
Pengunjung dapat mengambil bahan sesuai selera dan mengatur porsi mereka sendiri, sebelum kemudian dimasak oleh penjual dengan tingkat kepedasan sesuai permintaan.
Konsep ini dianggap lebih fleksibel dan menyenangkan karena pembeli bisa menyesuaikan rasa dan isian sesuai selera masing-masing.
Keunikan konsep prasmanan inilah yang membuatnya cepat viral di Blitar.
Baca Juga: Rawon Pom & Lodho Pedas Ayam Kampung, Destinasi Kuliner Khas di Barat Alun-Alun Kota Blitar
Banyak pengunjung merasa konsep ini memberikan kebebasan dalam memilih, sekaligus memberikan sensasi berbeda dibanding menikmati seblak yang sudah disajikan secara paket.
Tak jarang, suasana warung dipadati anak muda yang datang berkelompok untuk mencoba variasi isian yang unik sembari berburu foto dan konten untuk media sosial.
Salah satu ciri khas dari warung seblak prasmanan adalah variasi tingkat pedas yang ekstrem. Mulai dari level standar hingga level super pedas yang membuatnya menjadi tantangan tersendiri bagi pecinta kuliner pedas.
Beberapa warung bahkan menyediakan bumbu khas rumahan dengan aroma kencur yang kuat, menjadikannya menu yang tidak hanya lezat tetapi juga memiliki cita rasa autentik.
Salah satu pengunjung, Rina (20), mengaku tertarik karena konsepnya yang berbeda.
“Biasanya seblak itu tinggal pesan, tapi di sini kita bisa ambil bahan sendiri. Rasanya juga enak banget, pedasnya nagih. Cocok buat nongkrong sama teman-teman,” tuturnya.
Fenomena ini juga berdampak positif bagi pelaku UMKM kuliner di Blitar.
Banyak pemilik warung memanfaatkan tren ini untuk membuka seblak prasmanan dengan inovasi masing-masing, baik dari segi pilihan bahan, topping unik, hingga cara penyajian.
Beberapa bahkan menambahkan konsep kekinian seperti tempat makan Instagramable dan minuman segar sebagai pelengkap.
Pada malam hari, warung seblak prasmanan biasanya menjadi semakin ramai karena banyak anak muda yang memilih makan malam sambil menikmati suasana kota.
Harga yang terjangkau dan porsi yang bisa diatur membuat warung-warung ini semakin digemari oleh pelajar dan mahasiswa.
Dengan konsep yang kreatif, rasa yang memanjakan lidah, serta pengalaman memilih bahan secara bebas, fenomena seblak prasmanan menjadi bukti bahwa inovasi kuliner selalu memiliki tempat di hati masyarakat Blitar.
Tren ini diperkirakan akan terus berkembang seiring meningkatnya minat generasi muda terhadap kuliner yang unik, praktis, dan tentunya pedas menggoda. (Fis/Serayu)







