Festival Budaya Spiritual Tulungagung 2025 Pererat Persatuan di Tengah Keberagaman

Tulungagung, serayunusantara.com — Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso Kabupaten Tulungagung menjadi pusat kemeriahan Festival Budaya Spiritual (FBS) Tahun 2025 yang berlangsung meriah dan khidmat. Ribuan warga dari berbagai latar belakang agama dan kepercayaan hadir untuk merayakan sekaligus melestarikan kekayaan budaya spiritual daerah.

Acara dibuka secara simbolis oleh Staf Khusus Menteri Kebudayaan RI, Basuki Teguh Yuwono, S.Sn., M.Sn., mewakili Menteri Kebudayaan Republik Indonesia. Prosesi pembukaan diawali penyambutan oleh Bupati Tulungagung H. Gatut Sunu Wibowo, SE., M.E. yang mengalungkan bunga sebagai tanda penghormatan.

Sejak pagi, masyarakat antusias memadati area pendopo untuk menyaksikan beragam pertunjukan budaya spiritual. Parade seni tradisional menjadi salah satu daya tarik utama, diantaranya penampilan cucuk lampah Reog Gendang yang mengiringi perjalanan menuju pendopo, disusul pasukan Mimbosoro dengan ritual Palereman Nawa Tirta sebagai simbol penyucian batin.

Selain pentas seni, festival juga diisi diskusi interaktif dan lokakarya yang membahas pentingnya nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Para tokoh agama dan budayawan hadir sebagai narasumber, membagikan gagasan mengenai pentingnya menjaga keharmonisan sosial di tengah tantangan zaman.

Baca Juga: Mahasiswa dan LKHN Gelar Aksi di Kantor Pemkab Tulungagung, Desak Transparansi Anggaran Sekda

Stan pameran yang menampilkan kerajinan bernuansa spiritual, kuliner tradisional, serta literatur keagamaan juga ramai dikunjungi warga.

Dalam sambutannya, Bupati Tulungagung menegaskan bahwa festival ini tidak sekadar ajang hiburan, tetapi juga sarana memperkuat budaya, menanamkan nilai-nilai luhur, serta merajut persatuan dalam keberagaman. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan rutin untuk menjaga warisan budaya spiritual bagi generasi mendatang.

Sebagai penanda resmi pembukaan, Bupati menyerahkan Pusaka Tindih kepada Stafsus Menbud RI yang kemudian ditancapkan di lokasi khusus, disambut tepuk tangan para hadirin. Rangkaian FBS 2025 berlangsung hingga 13 Juli dengan berbagai kegiatan seperti jamasan pusaka Kanjeng Kyai Upas, pameran tosan aji, festival jaranan, seminar spiritual, hingga pasar rakyat berbasis budaya lokal.

Ribuan pengunjung menyambut baik keberagaman acara yang disajikan. Festival ditutup dengan doa bersama lintas agama, menjadi simbol semangat kebersamaan dan perdamaian.

Baca Juga: Penyerahan Bantuan Alat Pertanian, Tingkatkan Produktivitas Petani di Tulungagung

Keberhasilan FBS 2025 diharapkan bisa menginspirasi daerah lain untuk terus mengembangkan budaya spiritual sebagai aset penting dalam membangun masyarakat yang rukun, harmonis, dan berbudaya. (Serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *