Gagasan Pemekaran Blitar Selatan, Mujib Siap Berjuang

Mujib SM. (foto: Achmad Zunaidi/serayunusantara.com)

Blitar, serayunusantara.com – Gagasan permintaan masyarakat Blitar selatan untuk pemekaran wilayah mendapat banyak dukungan dari berbagai kalangan. Salah satunya anggota DPRD Kabupaten Blitar, Mujib.

“Yang penting ditempuh dengan cara yang baik, dan tidak melanggar aturan,” kata dia saat menanggapi isu tersebut di ruang kerjanya, Kantor DPRD Kabupaten Blitar, Kanigoro, pada Jumat (24/2/2023) kemarin.

Menurutnya, pemekaran wilayah itu bukan termasuk perbuatan makar. Sebab, esensinya untuk membangun kemandirian kawasan atau kemandirian wilayah agar menjadi lebih baik.

“Fenomena bahwa masyarakat Blitar selatan menginginkan pemekaran sebenarnya itu kan sudah lama. Sebab, menurut saudara-saudara kita di Blitar selatan ada ketimpangan pembangunan, utamanya bidang infrastruktur. Nah ini alasannya kira-kira,” ujarnya.

Baca Juga: Gelar Sarasehan Bahas Otonomi Sendiri, Perwakilan Masyarakat Blitar Selatan: Pemekaran Harga Mati 

Selain itu, kata Mujib, Blitar selatan juga memiliki potensi wisata bahari, perikanan laut, pertambangan, potensi perkebunan, serta jalur transportasi strategis.

Untuk itu, politisi Partai Gerindra ini memastikan mendukung penuh rencana pemekaran wilayah atau menjadi otonomi sendiri. Apalagi memperhatikan jumlah kecamatan dan penduduk sudah memenuhi.

“Kalau memang ini memberikan dampak kemaslahatan serta percepatan pembangunan. Bagi kami yang terpenting masyarakat sejahtera,” tandasnya.

Mujib mengaku juga prihatin melihat kondisi di Blitar selatan, seperti Insfratruktur jalan yang rusak. Padahal jalan merupakan sarana penting bagi perputaran roda perekonomian masyarakat.

“Infrastruktur yang mestinya ini bisa mendorong sarana dan prasarana ini pemerintah daerah diharapkan juga bisa mendukung. Tapi ini faktanya tidak demikian,” ujarnya.

Meski begitu, sebenernya sudah ada upaya percepatan pembangunan di Blitar selatan, salah satunya melalui alokasi anggaran yang lebih besar dibandingkan Blitar utara.

“Di dalam APBD yang telah direncanakan itu ada porsi 70% Blitar selatan. 30 % Blitar Utara. Harapannya nanti bisa setara,” lanjut Mujib.

Dikatakan Mujib, pembangunan di Blitar selatan harus memerlukan biaya yang ekstra, disebabkan kondisi medan yang lebih sulit dan jauh untuk memberikan material.

Kemudian, kontur jalannya juga berbeda. Di Blitar Utara jalannya lebih stabil dibandingkan di Blitar Selatan. Di Blitar selatan tanahnya juga masih bisa bergerak.

“Maka, ketika membangun jalan konstruksinya harus berbeda dengan di Blitar utara,” pungkasnya. (jun/ruf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *