Gelaran pertemuan the 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry 2023 (ICIUOG) yang berlangsung 3 hari di Bali ditutup dengan menghasilkan “Bali Commitment”. (Foto: Kementerian ESDM RI)
Bali, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kementerian ESDM RI, Gelaran pertemuan the 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry 2023 (ICIUOG) yang berlangsung 3 hari di Bali ditutup dengan menghasilkan “Bali Commitment”. Bali Commitment yang berisi lima komitemen merupakan hasil diskusi kolaboratif dari para Chief Executive Officer (CEO) perusahaan hulu minyak dan gas bumi yang beroperasi di Indonesia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam sambutan penutupnya mengapresiasi pagelaran ICIUOG 2023 ini, menurutnya acara ini sangat bermanfaat untuk menciptakan kerja sama yang baik antar stakeholder minyak dan gas bumi.
“Saya ingin menyampaikannya terima kasih saya kepada anda masing-masing atas kontribusi anda yang tak ternilai dan kolaborasi untuk meningkatkan kerja sama dalam menciptakan investasi yang kondusif iklim yang mendukung pemanfaatan minyak dan gas Indonesia yang besar secara maksimal potensi,” ujar Arifin di Bali, Jumat (22/9).
Menurut Arifin, acara yang mengusung tema “Memajukan Ketahanan Energi melalui Eksplorasi dan Pengembangan Minyak dan Gas Berkelanjutan”, telah menghasilkan hasil-hasil luar biasa terutama dalam hal membuka kebijakan untuk meningkatkan aktivitas eksplorasi dan pengembangan dalam mengatasi ketahanan energi, memahami dan memanfaatkan pasar yang menantang dan dinamis, mengungkap peluang besar dalam lanskap investasi minyak dan gas Indonesia dan mencapai sasaran ganda: meningkatkan produksi minyak dan gas serta mengurangi emisi karbon.
Baca Juga: Peringati Hari Jadi Pertambangan ke-78, ESDM Gelar Berbagai Rangkaian Kegiatan
“Saya berharap hasil yang diperoleh dapat menjadi tindakan nyata untuk mengembangkan industri minyak dan gas di Indonesia,” jelas Arifin.
Kepala SKK Migas, Dwi Soecipto mengatakan, diskusi kolaboratif antar CEO hulu migas yang menghasilkan Bali Commitment. Dalam komitmen ini, Kontraktor Production Sharing Contract Agreement (PSC) PSC berkomitmen untuk :
1. Memastikan terlaksananya kegiatan operasional melalui penerapan standar HSE,
2. Melakukan upaya jangka pendek (dalam waktu 3 bulan) untuk meningkatkan produksi migas dan mengurangi kesenjangan produksi tahun 2023 terhadap target APBN tahun 2023 dan target Rencana Jangka Panjang tahun 2023, melalui kegiatan hulu migas yang masif, agresif dan efisien kegiatan usaha
3. Mempersiapkan WP&B 2024 secara masif, agresif dan efisien sesuai dengan komitmen terhadap target Pemerintah dan LTP.
4. Mengoptimalkan jadwal penutupan yang direncanakan dan memitigasi kejadian penutupan yang tidak direncanakan sesuai dengan praktik terbaik pemeliharaan sumur dan pemeliharaan fasilitas dan
5. Melaksanakan optimalisasi aset hulu migas melalui sistem informasi yang terintegrasi dalam rangka mendukung penggunaan dan pemanfaatan aset hulu migas (peningkatan fasilitas dan peralatan bersama, transfer material, dan pengamanan aset).
Baca Juga: Menteri ESDM Tegaskan Gas Jembatani Proses Transisi Energi Bersih
“SKK Migas juga berkomitmen membantu PSC mencapai target tersebut melalui berbagai cara,” tutup Dwi.***