GELP Digelar di Jakarta, Para Pemimpin Pendidikan Melihat Transformasi Pendidikan Indonesia

(Foto: Kemendikbudristek RI)

Jakarta, serayunusantara.com — Melansir dari laman Kemendikbudristek RI, Para pemimpin pendidikan dari seluruh kawasan Asia Pasifik dan negara lain berkumpul dalam Global Education Leaders Partnership (GELP) mulai tanggal 14 s.d. 16 Oktober 2024 di Jakarta. Agenda ini merupakan wadah berbagi informasi perihal kemajuan, memperdalam pemahaman tentang transformasi pendidikan, dan mengeksplorasi bagaimana upaya-upaya transformasi tersebut selaras dengan tren serta tantangan global.

Inisiasi GELP bermula ketika sekelompok pemimpin sistem pendidikan global berkumpul untuk mempertanyakan terkait perubahan sosial, lingkungan, dan teknologi bagi sistem sekolah di dunia. Mereka sepakat untuk bekerja sama guna mentransformasi sistem pendidikan di negara masing-masing agar setiap murid dapat bertahan dan berkembang di abad ke-21.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril mengungkapkan bahwa melalui agenda GELP ini, seluruh pihak yang terlibat dapat saling berbagi mengenai langkah-langkah transformasi pendidikan yang dilakukan oleh berbagai negara di dunia. Ia juga mengatakan, pada pertemuan GELP sebelumnya di Singapura, para pemimpin pendidikan yang hadir sangat mengapresiasi transformasi yang dilakukan Kemendikbudristek beberapa tahun belakangan melalui Merdeka Belajar.

“Negara-negara lain sangat mengapresiasi langkah transformasi pendidikan yang dilakukan Indonesia, khususnya dalam bidang teknologi. Banyak prinsip dan pemikiran di balik Merdeka Belajar yang tidak terpikirkan oleh para tokoh di luar negeri bahkan mereka yang sudah dikenal cukup berpengaruh dalam strategi penerapan transformasi teknologi yang memang penuh tantangan dan risiko,” terang Iwan.

Dipilihnya Jakarta sebagai lokasi pelaksanaan GELP tahun ini, menurut Iwan, memungkinkan Indonesia untuk berdialog, berkomunikasi, dan bertukar pikiran secara lebih dekat dengan para pemimpin pendidikan berbagai negara.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Para Pejuang Literasi untuk Anak Negeri

“GELP merupakan wadah berkumpulnya para praktisi, akademisi, dan pengambil keputusan di bidang pendidikan. Ini merupakan kesempatan bagi kita untuk menjalin komunikasi yang lebih dekat sehingga terbuka kesempatan yang lebih luas untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan,” lanjut Iwan.

Rangkaian pertemuan GELP di Jakarta membahas tiga dimensi yang mempengaruhi pergeseran sistem pendidikan saat ini dengan dukungan teknologi yang sesuai untuk masa depan. Tiga dimensi tersebut meliputi, terkait “Rekonseptualisasi Kepemimpinan”, sebagai upaya mengembangkan kepemimpinan adaptif dan kolaboratif dalam mengarahkan masa depan pendidikan yang diinginkan.

Kedua terkait “Mendesain Ulang Profesi”, yaitu memikirkan kembali pemaknaan tentang pekerjaan, tenaga kerja, dan tempat kerja pendidik untuk memungkinkan terjadinya perubahan sistem. Ketiga, “Membayangkan Ulang Pembelajaran”, terkait penerapan lingkungan pembelajaran yang berpusat pada murid, dalam rangka menghargai kompetensi murid dan mendorong kesejahteraan individu dan kolektif.

Agenda GELP Jakarta meliputi serangkaian lokakarya yang dilaksanakan di kantor Google Indonesia, kunjungan ke beberapa sekolah di Jakarta, dan pemaparan Kemendikbudristek tentang transformasi pendidikan Indonesia beberapa tahun belakangan.

Delegasi GELP Melihat Langsung Transformasi Pendidikan

Para delegasi GELP turun langsung ke dua sekolah di daerah Jakarta pada Selasa (15/10) untuk melihat langsung dampak transformasi pendidikan yang dilakukan oleh pemerintahan Indonesia beberapa tahun belakangan. Dua sekolah terpilih untuk dikunjungi adalah SD Negeri 01 Pulo, Kebayoran Baru dan SMP Negeri 240 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selama kunjungan tersebut, delegasi GELP berkeliling melihat praktik pembelajaran di sekolah dan berinteraksi langsung dengan guru serta murid.

Baca Juga: Gotong Royong Kunci Transformasi dan Pemulihan Pembelajaran

Jen Star, salah seorang delegasi GELP, bahkan ikut mengajar di ruang kelas 3 SD Negeri 01 Pulo dengan menggunakan metode ice breaking. Ia mencoba berinteraksi dengan para murid dengan memperkenalkan berbagai tumbuhan dan binatang yang ada di Australia berikut mempraktikkan gerakan-gerakan dari binatang.

Sementara itu, Kepala SD Negeri 01 Pulo, Venez Wella, mengungkapkan kebahagiaannya dikunjungi oleh delegasi GELP. Ia mengatakan bahwa kunjungan ini sangat bermakna bagi sekolahnya karena dapat saling berbagi pengetahuan mengenai transformasi pendidikan. Ia pun berbagi terkait dampak transformasi pendidikan yang dilakukan Kemendikbudristek beberapa tahun belakangan di hadapan para delegasi GELP.

“Selain kita mendapat sesuatu, saya kira mereka (delegasi GELP) juga mendapat berbagai pengalaman menarik dari kunjungan ke sekolah. Saya lihat mereka terkesan dengan engagement murid kelas satu, yang baru mulai sekolah pada bulan Juli lalu,” kata Wella yang juga merupakan Guru Penggerak Angkatan 5.

Di hadapan para delegasi GELP, Wella mengungkapkan bahwa sebagai pemimpin ia ingin mewujudkan sekolahnya agar unggul dalam prestasi, dengan menghasilkan murid dengan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila, serta memiliki sumber daya yang berkualitas dan ramah lingkungan. “Di sini kami berusaha mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, mengembangkan Profil Pelajar Pancasila, dan meningkatkan kualitas pendidikan,” terang Wella.

Ia pun mengatakan bahwa transformasi digital yang dilakukan pemerintah melalui Merdeka Belajar telah berdampak banyak bagi pendidik dan ekosistem sekolah untuk mewujudkan sekolah yang dicita-citakan. “Tentu banyak tantangan, namun kami memanfaatkan berbagai implementasi transformasi pendidikan yang dirancang oleh Kemendikbudristek. Mulai dari memaksimalkan komunitas guru di sekolah, memaksimalkan Platform Merdeka Mengajar, termasuk mengasah kemampuan guru melalui berbagai seminar dan lokakarya,” pungkas Wella.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *