Dari kanan Formateur HMI Cabang Blitar Qithfirul Aziz, Ketua DPC GMNI Blitar, Ketua PC PMII Blitar Muhammad Thoha Ma’ruf. (Foto: Serayu Nusantara)
Blitar, serayunusantara.com – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) disebut terlibat dalam audiensi yang diinisiasi Front Mahasiswa Revolusioner (FMR) dengan Kapolres Blitar, Kamis, 8 Agustus 2024.
Hal itu langsung ditepis oleh tiga organisasi ekstra kampus (ormek) di Blitar itu. Apalagi tidak ada konfirmasi ataupun koordinasi yang dilakukan oleh FMR kepada ketiga pimpinan organisasi mahasiswa di Blitar tersebut
Ketua PC PMII Blitar, Muhammad Thoha Ma’ruf mengatakan, tidak pernah ada komunikasi sebelumnya terkait audiensi ini, tiba-tiba nama PMII, GMNI, HMI Blitar disebutkan dalam audiensi yang membahas berbagai persoalan itu.
“Tentu ini tidak bisa dibenarkan, karena mencatut nama organisasi kami,” katanya, Jumat, 9 Agustus 2024.
Begitu juga dengan Ketua DPC GMNI Blitar Vita Nerizza Permai. Dia mengaku kesal karena GMNI juga disebut dalam audiensi FMR dengan Kapolres Blitar.
Vita menegaskan tidak pernah memberikan surat mandat kepada anggota maupun kadernya untuk mengikuti dalam audiensi tersebut.
“Aturan kami, setiap perwakilan organisasi yang terlibat dalam dialog dengan pihak eksternal harus mendapatkan surat mandat resmi dari organisasi,” ujarnya.
Baca Juga: Tidak Hanya Tampilan, Redesain Website DPR Harus Juga Perhatikan Konten Informatif
Sementara Formateur HMI Cabang Blitar, Qithfirul Aziz mengimbau kepada semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam membuat pernyataan pada media. Mereka berharap bahwa kesalahpahaman ini dapat segera diselesaikan melalui komunikasi dengan pihak terkait.
“Dalam situasi ini, penting bagi semua pihak, baik dari pihak mahasiswa maupun kepolisian untuk menjaga komunikasi yang transparan dan kooperatif demi menghindari kesalahan informasi yang dapat mempengaruhi hubungan antara organisasi mahasiswa dan kepolisian di Blitar,” ungkapnya.
Aziz menyebut, karena informasi yang beredar di media massa dan media sosial tersebut menimbulkan kegaduhan di internal GMNI, HMI, dan PMII Blitar. Sehingga diperlukan pemahaman kepada semua pihak agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Audiensi FMR dengan Kapolres Blitar
Sebelumnya Ketua LSM Komite Rakyat Pemberantas Kirupsi (KRPK) Mohammad Trijanto menyampaikan, apabila dirinya menemani mahasiswa dari FMR, HMI, GMNI, dan HMI dalam audiensi bersama Kapolres Blitar, AKBP Wiwit Adisatria.
“Perwakilan saja kami mengadakan audiensi dengan Pak Kapolres,” kata Trijanto kepada wartawan.

Dalam agenda itu, Trijanto menyampaikan ada beberapa agenda disampaikan kepada Kapolres Blitar. Sejumlah pembahasan mengenai pertambangan, pengeroyokan, pemalsuan surat KPK di Blitar.
“Terkait adanya dugaan pengeroyokan yang terjadi di Soso, siapapun yang terlibat harus diproses secara hukum,” terangnya. (tim/serayu)