Guntur Gelar Solosemiran di Blitar: Pancasila Sebagai Toleransi dan Kekuatan Bangsa

Blitar, serayunusantara.com – Dalam rangka memperkuat nilai-nilai kebangsaan, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Guntur Wahono, bersama pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar, Edi Sutikno, menggelar kegiatan bertajuk Sosialisasi, Lokakarya, Seminar, dan Sarasehan (Solosemiran) di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Jumat (13/6/2025).

Mengusung tema “Pancasila sebagai Sumber Toleransi Keberagaman dan Kemajemukan Masyarakat Indonesia”, kegiatan ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, pemuda, serta pengurus Koperasi Merah Putih (KMP) dari berbagai desa di Kabupaten Blitar.

Menurut Guntur Wahono, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila sebagai dasar membangun bangsa yang toleran dan harmonis.

“Pancasila bukan sekadar ideologi, tapi fondasi moral kita dalam menjaga persatuan dan keberagaman. Toleransi harus tumbuh dari kesadaran bahwa kita satu bangsa,” tegas Guntur.

Baca Juga: Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 di Tulungagung Diikuti Semangat Kebangsaan

Ia juga menekankan bahwa penerapan Pancasila harus nyata dalam kehidupan sehari-hari, apalagi di tengah arus globalisasi yang berpotensi memecah belah bangsa.

“Gotong royong, saling membantu, saling menghargai—semua itu bukti bahwa Pancasila masih hidup di masyarakat. Kita hanya perlu terus mengingatkan dan memperkuatnya,” tambahnya.

Sosialisasi, Lokakarya, Seminar, dan Sarasehan (Solosemiran) di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Jumat (13/6/2025). (Foto: Achmad Zunaidi/serayunusantara.com)

Sementara itu, Edi Sutikno menegaskan komitmen PDI Perjuangan dalam menjaga dan menghidupkan ideologi Pancasila sebagai nafas perjuangan partai, terutama di tengah masyarakat majemuk.

“Keberagaman bukan ancaman, tapi kekayaan yang harus kita jaga bersama. Pancasila adalah pondasi hidup berbangsa, dan generasi muda harus terus dibimbing untuk mempraktikkannya,” ujar Edi.

Acara ditutup dengan diskusi interaktif yang melibatkan warga secara langsung. Mereka menyampaikan aspirasi, masukan, hingga usulan program kepada para wakil rakyat. (Jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *