Ketua Persatuan Guru Swasta Indonesia (PGSI) Kabupaten Blitar, Muhammad Ari Setiawan. (IST)
Blitar, serayunusantara.com – Guru swasta di Kabupaten Blitar masih banyak yang belum menerima insentif. Mereka menganggap semua guru swasta berhak mendapatkan insentif dari APBD.
Ketua Persatuan Guru Swasta Indonesia (PGSI) Kabupaten Blitar, Muhammad Ari Setiawan mengaku banyak mendapatkan laporan dari guru swasta yang mengajar, apabila belum mendapatkan insentif.
“Kita pertanyakan kuotanya berapa (guru swasta yang mendapatkan insentif APBD),” kata Ari, Selasa (7/3/2023).
Menurut Ari, sampai saat ini anggota PGSI yang mendapatkan insentif baru 871 guru, yang terdiri dari 800 orang guru TK, dan 71 orang guru PAUD.
“Insentif yang diterima per orang adalah Rp 200 ribu untuk setiap bulannya,” lanjutnya.
Padahal, kata Ari, jumlah anggota PGSI Kabupaten Blitar mencapai 5 ribu orang. Mereka tersebar mulai dari guru PAUD sampai guru SMA di bawah Kemendikbud dan Kemenag.
“Permintaan kami adalah mengusulkan dan meminta agar semua guru swasta dapat insentif dari APBD,” tandasnya.
Dia berharap, agar Pemkab Blitar memberikan apresiasi berupa insentif kepada guru yang telah berkontribusi pada pemerintah daerah.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar, Sugeng Suroso mengatakan, pemberian insentif APBD perlu memperhatikan kemampuan keuangan daerah.
Menurutnya, apabila pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Blitar tinggi, insentif bagi guru swasta bisa terpenuhi semuanya.
“Kalau PAD naik, uang kita banyak, sudahlah pasti bisa diatasi,” pungkasnya.
Selain itu, pemberian insentif juga perlu melihat peraturannya dari pengelolaan anggaran untuk insentif guru swasta.
“Secara hierarki Kemenag ini vertikal. Kita yang di bawah Dinas Pendidikan saja belum bisa menuntaskan,” katanya. (Jun)
