Wakil Menteri Pertahanan RI M. Herindra menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Korps Infanteri di Pussenif Bandung, Rabu (18/10). (Foto: Kemhan RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemhan RI, Wakil Menteri Pertahanan RI M. Herindra menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Korps Infanteri dengang tema “Konseptualisasi Satuan Infanteri Yang Modern dan Adaptif Dalam Rangka Mengantisipasi Peperangan di Masa Depan”, di Pussenif Bandung, Rabu (18/10).
Dalam kesempatan tersebut, Wamenhan memaparkan materi dengan judul “Perkembangan Strategis dan Evolusi Perang: Dampak terhadap Kecabangan Infanteri”. Wamenhan membahas beberapa hal antara lain perkembangan lingkungan strategis yang mempengaruhi situasi keamanan Indonesia baik langsung maupun tidak langsung, evolusi perang dari masa ke masa dan faktor penyebabnya. Kemudian gagasan terkait adaptasi yang dapat dilakukan oleh kecabangan di infanteri dalam menghadapi dinamika ancaman yang terjadi saat ini.
“Dari dinamika perkembangan lingkungan strategis bahwa paradigma perang modern di masa yang akan datang dapat berupa perang asimetris dan perang tak terbatas yang mengandalkan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi, unsur militer, serta aspek nirmiliter,” tegas Wamenhan.
“Untuk menghadapi trend ancaman tersebut, kita harus dapat melakukan modernisasi alutsista. Hal ini telah kita rujuk ke dalam master plan rencana jangka panjang pertahanan negara, yang juga merupakan salah satu arahan Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo,” tambah Wamenhan.
Baca Juga: Kabainstrahan Kemhan Gelar FGD Ancaman Disintegrasi Bangsa Akibat Gerakan Separatis Papua
Sumber daya manusia yang terdapat di dalam prajurit infanteri merupakan hal yang paling utama untuk dikembangkan dan ditingkatkan. Kecabangan infanteri adalah Ratu Pertempuran atau “The Queen of the Battles”. Untuk itu, Wamenhan M. Herindra menetapkan tiga sasaran prioritas yang harus dicapai oleh kecabangan infanteri di masa depan, yaitu penguatan fire power, peningkatan mobilitas dan kecepatan, dan komando pengendalian dalam bentuk Battlefield Management System (BMS) yang efektif, dinamis, dan fleksibel.***