Blitar, serayunusantara.com — Kualitas pelatihan dalam PJTD 5 LPM Bhanu Tirta di SDN 6 Sumberasri tidak main-main.
Untuk membekali 21 peserta dari berbagai kota, panitia menghadirkan deretan pemateri kompeten yang memiliki rekam jejak panjang di dunia pers.
Kehadiran para praktisi ini bertujuan untuk menjembatani teori akademis dengan realitas tantangan jurnalisme di lapangan saat ini.
Materi dimulai dari dasar-dasar peliputan yang disampaikan oleh Qithfirul Aziz, seorang Jurnalis Muda Blitar yang dikenal aktif memotret isu lokal.
Selanjutnya, Danu Sukendro yang merupakan pengurus AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Indonesia, memberikan materi krusial mengenai etika profesi jurnalis dan perlindungan hukum bagi pers mahasiswa.
Baca Juga: Cetak Jurnalis Kampus Berintegritas, LPM Bhanu Tirta Gelar PJTD 5 di SDN 6 Sumberasri
Puncak materi diisi oleh Dwijo Utomo Maksum, sosok senior yang merupakan eks jurnalis investigasi Tempo sekaligus Founder Kediri Pedia, yang membedah teknik investigasi dan kepenulisan mendalam.
Dwijo Utomo Maksum dalam sesi materinya menekankan bahwa pers mahasiswa adalah laboratorium kejujuran.
“Adik-adik mahasiswa harus punya nalar kritis. Jurnalisme itu bukan hanya soal menulis, tapi soal keberanian mengungkap fakta. Saya melihat antusiasme peserta dari Blitar, Tulungagung, dan Trenggalek ini sangat besar untuk belajar jurnalisme yang sehat,” tuturnya.
Dengan narasumber sekaliber nasional ini, PJTD 5 diharapkan mampu melahirkan jurnalis mahasiswa yang memiliki standar kompetensi tinggi. (Fis/Serayu)







