Blitar, serayunusantara.com – LPM Laun STIT Al-Muslihuun Blitar menghadirkan Sekretaris Jenderal PPMI DK Tulungagung, Reyda Hafis, dalam sesi materi “Wacana Pers Mahasiswa” pada kegiatan PJTD, Sabtu, (22/11/25).
Kehadiran tokoh pers mahasiswa regional ini menjadi penanda komitmen LPM Laun menjaga keberlanjutan tradisi intelektual antar generasi.
Dalam pemaparannya, Sekjen PPMI DK Tulungagung menekankan pentingnya keberanian dan ketajaman analisis bagi pers mahasiswa.
Ia juga mengingatkan bahwa persma memiliki fungsi kritis terhadap isu sosial, pendidikan, hingga kebijakan kampus.
“Pers mahasiswa harus jadi ruang bebas untuk berpikir. Jangan takut berbeda, karena dari situlah lahir gagasan-gagasan besar,” ungkap Reyda Hafis.
Baca Juga: LPM Laun Gelar Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar untuk Tingkatkan Kapasitas Anggota Baru
Sesi diskusi berlangsung hidup. Peserta aktif bertanya mengenai dinamika pers kampus dan tantangan yang dihadapi di era digital.
Sejumlah isu seperti fenomena clickbait, tekanan kampus, hingga rendahnya literasi mahasiswa turut dibahas.
Pemimpin Umum LPM Laun, Ubaid Dimas, menilai kehadiran Sekjen PPMI sangat penting untuk menjaga keberlanjutan semangat pers mahasiswa.
“Menghadirkan tokoh persma regional ini bagian dari ikhtiar LPM Laun untuk membangun api intelektual antar generasi,” ujarnya.
Sementara itu, peserta bernama Habib (21) menyebut materi ini membuka perspektif baru.
“Ternyata pers mahasiswa punya sejarah panjang dan peran besar. Saya jadi lebih paham kenapa dunia pers tidak boleh mati,” katanya.
Kegiatan ini menjadi salah satu sesi inti dalam rangkaian PJTD LPM Laun tahun ini. (Fin/Serayu)







