Palembang, serayunusantara.com — Melansir dari laman Kemenag RI, Tenaga Ahli Menteri Agama Bidang Riset, Hasanuddin Ali mengungkapkan beberapa peningkatan layanan Kementerian Agama di era kepemimpinan Yaqut Cholil Qoumas atau yang akrab disapa Gus Men.
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara “Pilot Marketing Flying in Turbulance” yang diselenggarakan oleh Markplus Institute di Hotel Aryaduta Palembang, Kamis (8/8/2024).
Transformasi layanan era Gus Men yang diungkap oleh Hasanudin Ali adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi Pusaka Sebagai Pusat Layanan Kementerian Agama
Dijelaskan Hasanuddin, memudahkan masyarakat mengakses layanan, Kemenag melakukan digitalisasi layanan dengan nama Super App Pusaka. “Jadi semua pelayanan keagamaan ada di situ, mau daftar haji, daftar nikah, daftar sekolah, nyari doa semua agama, Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, Khonghucu, semua layanan keagamaan ada di situ,” kata dia.
Lebih lanjut, Hasanudin menyebut aplikasi Pusaka bisa diunduh di Playstore bagi pengguna Android atau Appstore bagi pengguna IOS. Dengan aplikasi ini, lanjutnya, Kemenag bisa berkomunikasi lebih cepat dengan masyarakat.
Baca Juga: Rakernas Evaluasi, Menag Minta Bahas Enam Upaya Peningkatan Kualitas Haji
2. Perbaikan Sarana Prasarana dan Pelatihan SDM di KUA
Kantor Urusan Agama (KUA) adalah etalase layanan Kementerian Agama yang paling bawah karena levelnya ada di Kecamatan. “Kita perbaiki sarana prasarananya, kita perbaiki standar layanannya, kita perbaiki budaya orangnya, pelatihan-pelatihan SDM KUA di daerah, dilatih senyum, dilatih melayani orang biar terjadi budaya pelayanan yang yang lebih baik,” jelas Hasanudin.
3. Daftar Sertifikasi Halal Lebih Mudah dan Cepat
Kemenag berkomitmen kalangan usaha khususnya UMKM memperoleh sertifikasi halal lebih cepat dan mudah. “Mendaftar sertifikasi halal prosesnya gampang cepat, tidak seperti dulu yang masih berbelit-belit. Karena sekarang semua ditangani oleh Kementerian Agama, tidak melalui lembaga lain,” kata Hasanudin.
4. Peningkatan Layanan Transportasi, Akomodasi dan Konsumsi Jemaaah Haji
Hasanuddin menyampaikan setiap tahun pemerintah memberangkatkan 200 lebih orang ke Tanah Suci yang jaraknya ribuan kilometer dari Indonesia.
“Karenanya, kharus pastikan mereka mendapatkan layanan terbaik mulai dari penginapan, transportasi, makanan dan layanan ibadah lainnya,” terang Hasanudin.
Ia menambahkan, di era Gus Men, untuk pertama kali dalam sejarah, jemaah haji Indonesia mendapatkan makan tiga kali sehari. Dengan total 17 juta box makanan diberikan untuk konsumsi 200.000 lebih jamaah selama di Tanah Suci.
Baca Juga: Pesantren Lirboyo Kediri Kebakaran, Kemenag Salurkan Bantuan Senilai Rp650 Juta
5. Respons Cepat Keluhat Jemaah Berkat Aplikasi Kawal Haji
Aplikasi Kawal haji merupakan bentuk komitmen Kemenag mengakselarasi penyelesaian keluhan jemaah khususnya selama operasional haji.
“Para jemaah itu dapat menyampaikan keluhan dan Informasi melalui aplikasi Kawal Haji ini sehingga proses-proses keluhan itu bisa ditangani dengan lebih cepat oleh petugas haji” jelasnya.
6. Pelatihan dan Modal Bisnis untuk Pesantren
Ia menjelaskan bahwa pesantren adalah institusi pendidikan keagamaan tertua di Indonesia. Di eras Gus Men, Kemenag berupaya agar pesantren-pesantren ini memiliki sumber daya ekonomi yang mumpuni.
“Maka kita melakukan pelatihan bisnis, pelatihan keuangan, pemasaran, mengelola SDM, produksi dan lain-lain. Kemudian kita berikan mereka modal usaha, sehingga setiap pondok pesantren memiliki unit usaha yang bisa dia gunakan untuk mendanai operasional pesantren,” terangnya.***