Hati-hati Saat Transfer Antar Bank, Ada Nasabah Sampai Rugi Puluhan Juta

Blitar, serayunusantara.com – Seorang nasabah salah satu bank ternama di Indonesia mengaku mengalami kerugian setelah melakukan transfer antarbank yang berujung janggal.

Saldo di rekening pengirim berkurang, namun dana yang dikirim tak kunjung diterima penerima, meski sistem sudah menunjukkan laporan transaksi masuk.

Kejadian tersebut dialami oleh PR (29), warga Dusun Domot, Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.

Melalui temannya yang enggan disebutkan namanya, PR menceritakan kronologi transaksi yang dilakukan pada Senin (6/10/2025) dini hari menggunakan aplikasi mobile banking.

“Transaksi berjalan lancar, notifikasi sukses juga muncul. Tapi beberapa jam kemudian, penerima mengabarkan uangnya belum masuk. Di sistem penerima muncul laporan transaksi masuk, tapi saldo tetap sama. Ini jelas membingungkan dan bikin khawatir,” ujar teman PR saat mengadu ke awak media ini, pada Selasa (7/10/2025).

Baca Juga: Tarik Tunai di ATM BRI, Nasabah di Blitar Temukan Uang Lusuh Diduga Palsu

Ia menambahkan, setelah memeriksa mutasi, saldo di rekening PR sudah jelas berkurang. Karena itu, pihaknya segera menghubungi layanan pelanggan bank terkait untuk meminta kejelasan.

Namun hingga berita ini ditulis, laporan tersebut masih dalam proses penelusuran oleh pihak bank.

“Kami sedang melakukan investigasi terhadap laporan tersebut. Nasabah diminta bersabar karena proses rekonsiliasi data antarbank biasanya memerlukan waktu tertentu,” ujar teman korban menirukan jawaban pihak bank tersebut.

Baca Juga: Bank Jatim Salurkan CSR untuk Pemkab Blitar dan UINSA

Sebelumnya, pihak bank juga menyarankan agar nasabah menunggu proses mutasi maksimal delapan hari kerja sebelum dana dinyatakan gagal atau dikembalikan ke rekening asal.

Sementara itu, PR berharap pihak bank bertanggung jawab dan segera menyelesaikan permasalahan tersebut. Pasalnya, dana yang dikirim senilai Rp50 juta itu digunakan untuk menebus mobil yang digadaikan.

“Saya hanya ingin uang saya kembali atau diteruskan ke penerima sesuai transaksi. Jangan sampai masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap layanan digital perbankan,” tegasnya.

Insiden ini menambah daftar panjang kasus anomali transaksi digital yang sempat muncul dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Juga: Bank Jatim Dukung UMKM dan Jalin Kerja Sama dengan Bank Lampung di Misi Dagang

Dari beberapa referensi berita media lain yang dihimpun, para pengamat perbankan menilai, sistem transaksi antarbank di Indonesia perlu diperkuat dari sisi sinkronisasi dan keamanan jaringan, “agar kepercayaan publik terhadap layanan digital tetap terjaga di tengah maraknya aktivitas transaksi daring,” ucapnya. (Jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *