Staf Khusus Menag Wibowo Prasetyo. (Foto: Kemenag RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Staf Khusus Menteri Agama Bidang Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo, mengajak praktisi Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian Agama untuk menampilkan konten kratif dalam mensosialisasikan program ke masyarakat umum.
Berbagai konten kreatif yang ditampilkan, dapat berupa video reels atau pun meme menarik dan didesain dengan apik sehingga informasi program dapat lebih mudah diterima masyarakat luas. “Humas merupakan etalase suatu lembaga dan menjadi garda terdepan dalam membentuk citra lembaga,” kata Wibowo saat memberikan arahannya pada kegiatan Rakor Pemetaan Media dan Publikasi Program REP-MEQR (Madrasah Reform), Senin (12/06/2023).
Salah satu program yang perlu dibuat dalam konten menarik adalah Program REP-MEQR. Menurut Wibowo, pentingnya peran humas dalam mengubah wajah Kementerian Agama beserta lembaga di dalamnya agar dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat.
“Setiap individu yang terlibat dalam humas diharapkan mampu mempublikasikan testimoni mengenai hal-hal positif dan keunggulan yang dimiliki oleh lembaga tersebut, sehingga dapat memberikan perwajahan yang lebih baik,” ujarnya.
Baca Juga: Lihat Awal Zulhijah 1444 H, Kemenag akan Gelar Rukyatulhilal di 99 Titik
Wibowo, menambahkan bahwa sinergi dengan media massa juga sangat penting sebagai sarana untuk menyampaikan informasi lembaga. Menutnya, hal ini sejalan dengan upaya membangun kepercayaan publik terhadap Kementerian Agama.
“Dalam era digital saat ini, pemanfaatan berbagai platform media sosial dalam proses sosialisasi juga perlu dilakukan agar pesan yang disampaikan dapat mencapai jangkauan yang lebih luas,” pungkasnya.
Ketua PMU REP MEQR, Abdul Rouf menambahkan, bahwa humas harus berpikir kreatif dan berbeda dalam menyampaikan pesan kepada generasi milenial. Selain itu, praktisi Humas, harus inovasi dalam hal publikasi, sehingga informasi yang disampaikan dapat lebih relevan dan menarik bagi masyarakat dan stakeholder.
Acara yang berlangsung selama dua hari, bertujuan meningkatkan kapasitas praktisi Humas dengan mempelajari hal-hal baru yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dengan demikian, humas diharapkan dapat menjadi garda terdepan yang efektif dalam menyampaikan informasi dan membangun citra positif bagi Kementerian Agama. (MFR)