Ibukota Negara Kenya Mulai Pulih Usai Aksi Demo Warga yang Tewaskan Puluhan Orang

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan saat mereka mendorong barikade selama demonstrasi antipemerintah di pusat kota Nairobi, Kenya, 2 Juli 2024. (Foto: VOA Indonesia)

Kenya, serayunusantara.com – Gelombang aksi demonstrasi yang terjadi beberapa waktu lalu sudah usai. Kini aktivitas di ibukota Negara Kenya, Nairobi sudah pulih kembali.

Komisi Nasional Kenya untuk Hak Asasi Manusia (KNCHR) yang didanai pemerintah melaporkan bahwa 39 orang tewas dalam aksi protes tersebut, yang dimulai pada 18 Juni akibat rencana kenaikan pajak.

RUU Keuangan tahun 2024 yang memicu kerusuhan merupakan landasan perjanjian Kenya dengan Dana Moneter Internasional (IMF), yang bertujuan untuk mengatasi tantangan fiskal negara tersebut, termasuk kenaikan pajak yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan lebih dari $2

“Sejak minggu lalu, kami siap siaga melindungi toko kami dari para penjarah, karena beberapa dari kami kehilangan banyak barang, dan kami terlilit hutang. Tetapi kami saat ini senang dengan situasi yang mulai stabil,” sebut Brian Ouma, pemilik toko sepatu kepada Anadolu, seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga: Mensos Risma di Hadapan Para Perwira Polisi Paparkan Strategi Penanganan Kemiskinan di Daerah Perbatasan

Aksi protes, yang awalnya dipicu oleh rencana kenaikan pajak itu, baru-baru ini mengalami penurunan dukungan karena meluasnya kekacauan, perampokan, dan vandalisme.

Para aktivis dan pemuda, melalui media sosial mendesak masyarakat untuk tidak melakukan protes, dengan alasan adanya penyusupan oleh para penjarah. (antara/serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *