Blitar, serayunusantara.com – Upaya penurunan angka stunting di wilayah Blitar Selatan kini semakin diarahkan pada peningkatan konsumsi ikan laut sebagai sumber gizi utama bagi anak-anak.
Sejumlah penelitian nasional menunjukkan bahwa kandungan protein, omega-3, DHA, dan EPA pada ikan laut berperan besar dalam mendukung pertumbuhan fisik dan kecerdasan, serta mencegah stunting sejak dini.
Berdasarkan sebuah studi gizi balita di Kalimantan Selatan, jumlah dan frekuensi konsumsi ikan berkorelasi kuat dengan penurunan risiko stunting—dengan pengaruh faktor konsumsi ikan mencapai lebih dari 43 persen dalam variabel penyebab stunting.
Temuan lain melalui tinjauan literatur gizi anak menyebutkan bahwa ikan laut merupakan bahan pangan kaya nutrisi yang mendukung perkembangan otak dan sistem imun anak secara signifikan.
Baca Juga: Bappeda Jatim Gelar Rapat Aksi Konvergensi Penurunan Stunting
Potensi ini dinilai sangat relevan untuk kawasan pesisir Blitar Selatan yang memiliki akses pada pasokan ikan segar dengan harga relatif terjangkau.
Pemerintah pusat melalui program Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) juga mendorong peningkatan konsumsi ikan sebagai strategi nasional memperbaiki status gizi anak.
Seorang warga pantai di Kecamatan Wates, ibu rumah tangga bernama Siti (32), mengaku semakin rutin memasak ikan laut untuk anaknya.
“Saya sekarang lebih sering masak ikan pindang, tongkol, atau kembung. Anak saya jadi lebih lahap makan. Dokter puskesmas juga menyarankan konsumsi ikan untuk tumbuh kembang,” ujarnya.
Pihak tenaga kesehatan di wilayah Blitar Selatan mengatakan bahwa gerakan edukasi konsumsi ikan akan terus dilakukan melalui posyandu, penyuluhan gizi, hingga sosialisasi di sekolah.
Selama ekosistem konsumsi ikan dipermudah dan digaungkan secara konsisten, wilayah Blitar Selatan diyakini mampu menekan angka stunting lebih cepat dan efektif. (Fis/Serayu)
