Wamenlu, Pahala Nugraha Mansury membuka Indonesia-South and Central Asia (INASCA) Business Forum. (Foto: Kemenlu RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenlu RI, Perhelatan forum bisnis berskala besar pertama yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia untuk kawasan Asia Selatan dan Tengah, yakni Indonesia-South and Central Asia (INASCA) Business Forum, secara resmi dibuka oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Nugraha Mansury (7/10). Forum ini bertujuan untuk membuka potensi pelulang kerjasama yang belum dimanfaatkan oleh Indonesia dengan negara-negara di kawasan Asia Selatan dan Tengah.
“Terdapat 4 Sektor yang dapat ditingkatkan kerjasamanya yaitu Ketahanan Energi, Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kesehatan dan Perdangangan” papar Wamenlu Pahala.
Negara-negara Asia Selatan dan Tengah mempunyai cadangan minyak dan gas yang signifikan dan kebutuhan energi Indonesia masih cukup tinggi sehingga penting untuk menjalin kerja sama dalam hal pasokan energi, investasi dan teknologi untuk eksplorasi minyak dan gas. Indonesia dapat membawa pengalaman Indonesia dalam membangun kapasitas pembangkit listrik berbasis gas dan terbarukan. Sementara untuk sumber energi terbarukan Indonesia dan negara-negara di Asia Selatan dan Tengah juga dapat berkolaborasi dalam pengembangan energi terbarukan, termasuk tenaga surya dan tenaga air,serta infrastruktur energi terbarukan.
Dalam hal pertanian dan ketahanan pangan, Indonesia dan negara-negara Asia Selatan dan Tengah memiliki permintaan pangan yang tinggi dan terus meningkat karena proyeksi peningkatan populasi. Indonesia dengan negara di kawasan Asia Selatan dan Tengah dapat dapat menjajaki dan meningkatkan kerja sama di bidang pertanian dan ketahanan pangan, baik dalam pengamanan pasokan bahan pangan, peningkatan produktivitas pertanian, peralatan dan teknologi pertanian, serta pupuk.
Sektor kesehatan di Indonesia dan Asia Selatan dan Tengah masih perlu diperkuat seiring dengan peningkatan kebutuhan penduduk. “Di Indonesia, kita masih bergantung pada impor untuk peralatan kesehatan dan bahan farmasi. Sementara beberapa negara di Asia Selatan dan Tengah telah mengembangkan teknologi canggih di sektor kesehatan, termasuk dalam produksi obat-obatan dan nanoteknologi. Hal ini memberikan peluang kerja sama dalam produksi bahan farmasi dan peralatan medis. Saya berharap sektor swasta dari Indonesia dan Asia Selatan dan Tengah yang hadir di sini hari ini dapat menjajaki peluang ini” ungkap Wamenlu Pahala.
Baca Juga: Menlu RI Terima Anugerah Mujahidah Diplomasi Award dari MUI dan BAZNAS
Dalam sektor perdagangan, volume perdagangan antara Indonesia dan negara-negara Asia Selatan dan Tengah masih mempunyai potensi untuk meningkat melalui pembentukan perjanjian perdagangan bebas dan preferensial serta perjanjian kemitraan ekonomi. Indonesia saat ini memiliki PTA dengan beberapa negara Asia Selatan dan Tengah, termasuk Pakistan, Iran, dan India. Sementara PTA dalam proses negosiasi untuk PTA dengan Bangladesh, Sri Lanka, dan Eurasian Economic Union.
Setidaknya lebih dari 400 perusahaan Indonesia, berskala besar dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perusahaan yang berasal dari negara-negara kawasan Asia Selatan dan Tengah yakni India, Pakistan, Bangladesh, Uzbekistan, Sri Lanka, Kazakhstan, Azerbaijan, hadir di acara ini.
Selama gelaran INASCA Business Forum, tercatat 6 Memorandum of Understanding (MoU) yang disepakati guna memfasilitasi kemitraan bisnis antara perusahaan-perusahaan dari Indonesia dengan Asselteng yaitu :
- MoU antara PT Kimia Farma dengan Yaden International,
- MoU antara Pandawa Agri Indonesia dengan Oneemto (Pvt) Ltd.
- MoU antara PT Natural Indococonut Organik dan Industrial Stainless Steel Fabrication Pvt Ltd
- MoU antara Kementerian Investasi dan Perdagangan Uzbekistan dan PT Sterilyn Halal International
- MoU antara Kementerian Investasi dan Perdagangan Uzbekistan dan PT Nexport Global Network
- MoU antara Kementerian Investasi dan Perdagangan Uzbekistan dan Indonesia Eurasia International Council.
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Abdul Kadir Jailani menyampaikan bahwa forum bisnis yang dirintis oleh Kemlu telah membuahkan hasil konkret dan signifikan dalam mendiversifikasi pasar untuk produk ekspor unggulan Indonesia di pasar Asia Selatan dan Tengah (Asselteng).
Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Serukan “Kepemimpinan Tanpa Hegemoni” di Sidang Majelis Umum PBB ke-79
“Forum INASCA memungkinkan diskusi yang produktif untuk meningkatkan hubungan ekonomi, perdagangan, dan investasi dan mengubah dialog menjadi tindakan dan hasil yang nyata”, tambahnya.
INASCA Business Forum mengusung tema “Unlocking Potentials and Fostering Economic Parnership” menjadi forum yang dapat membuka potensi kerjasama ekonomi antara Indonesia dengan negara-negara di kawasan Asia Selatan dan Tengah yang dapat meningkatkan perekenomian kedua pihak.***