Indonesia Raih Dua Emas, Satu Perak, dan Dua Medallion for Excellence pada WSC 2024

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Tatang Muttaqin menyambut kepulangan delegasi Indonesia dari WSC di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. (Foto: Kemendikbudristek RI)

Tangerang, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemendikbudristek RI, Prestasi pelajar Indonesia terus bersinar di Ajang Talenta Internasional. Kali ini, Tim Indonesia sukses mengharumkan nama Indonesia pada ajang WorldSkills Competition (WSC) ke-47 tahun 2024. Raihan dua Medali Emas, satu Medali Perak, dan dua Medallion for Excellence menempatkan Indonesia di posisi ke-11 dari 46 negara pada ajang yang berlangsung di Lyon, Prancis pada 10 s.d. 15 September 2024.

Dalam penyambutan kepulangan delegasi Indonesia dari WSC di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (17/9), Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Tatang Muttaqin, menyambut bangga serta menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada delegasi Indonesia yang membawa pulang prestasi membanggakan di WSC 2024.

“Selamat kepada Tim Indonesia yang berhasil merebut dua Medali Emas, satu Medali Perak, dan dua Medallion for Excellence di WSC. Perolehan ini sungguh luar biasa karena talenta-talenta Indonesia dapat membuktikan keterampilannya di panggung dunia WSC,” jelas Tatang.

Tatang juga berpesan kepada para delegasi Indonesia untuk terus mengembangkan keterampilan kejuruannya. “Tentunya adik-adik telah mendapatkan pengalaman berharga dapat bertemu rekan-rekan dari berbagai negara dan memperoleh wawasan di WorldSkills Competition. Tetap kembangkan bakat dan minat yang dimiliki serta bangunlah karakter dan semangat inovasi berkelanjutan,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikbudristek, Maria Veronica Irene Herdjiono, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mendukung delegasi Indonesia pada ajang WSC 2024.

Baca Juga: Kemendikbudristek Tekankan Pentingnya Pemimpin yang Mengutamakan Layanan Pendidikan Berkualitas

“Terima kasih dan apresiasi kepada Expert, para mitra, orang tua, dan semua pihak yang memberikan dukungannya sehingga anak-anak dapat meraih prestasi terbaik di ajang WSC,” tutur Irene.

Kedatangan delegasi Indonesia pada malam itu, disambut hangat sebagai pahlawan bangsa. Mereka langsung disambut dengan salam hangat oleh Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin; Kepala Puspresnas, Maria Veronica Irene Herdjiono; dan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Saryadi. Penyambutan mereka juga turut diiringi dengan pengalungan bunga dan spanduk ucapan selamat yang membentang.

Pada WSC 2024, torehan Medali Emas berhasil diraih oleh Favian Ahza Putra Sobar (Alumni SMK Negeri 1 Cimahi dan mahasiswa Universitas Komputer Indonesia Bandung) pada bidang IT Network Systems Administration. Selain itu, Favian juga memperoleh penghargaan the Best of Nation Awards. Lalu, Medali Emas lainnya diperoleh Cahyo Dwi Prayogo (Alumni SMK Negeri 8 Jember dan PT Kereta Api Indonesia) dan Mohammad As’ari (Alumni SMK Negeri 2 Sragen dan PT Kereta Commuter Indonesia) pada bidang Rail Vehicle Technology.

Kemudian, Medali Perak diraih oleh Fikhi Akmal (Alumni SMK Negeri 1 Cimahi dan mahasiswa Politeknik Negeri Bandung) pada bidang Eletctronics. Selanjutnya, untuk penghargaan Medal for Excellence diraih oleh Reho Kurnia (Alumni SMK Tunas Harapan Pati dan PT Denso Indonesia) pada bidang Industrial Control dan Denny Syahrul Arfiansyah serta Ahmad Yogi Fernanda pada bidang Autonomous Mobile Robotic. Denny dan Ahmad merupakan alumni SMK Tunas Harapan Pati sekaligus mahasiswa Politeknik Elektronika Surabaya (PENS).

Peraih Medali Emas WSC bidang IT Network Systems Administration, Favian Ahza Putra Sobar, mengungkapkan bahwa berkat doa, upaya, dan ketekunannya ia dapat memperoleh hasil yang maksimal di WSC kali ini. “Sebagai kompetitor setiap harinya saya mendapatkan soal yang menantang. Alhamdulillah, saya diberikan kemudahan dan kelancaran dalam mengerjakan soal,” jelas Favian.

Baca Juga: Kian Berdampak, Sepuluh Tahun Pembangunan Pendidikan Berada di Koridor Yang Tepat

“Perasaannya sangat lega karena butuh perjuangan yang panjang dan ini menjadi impian saya sejak meraih medali di Lomba Kompetensi Siswa Nasional,” tambah Favian.

Favian juga bercerita bahwa dirinya harus bersaing dengan negara-negara kuat di bidang IT Network Systems Administration seperti Korea Selatan, Taiwan, Tiongkok, dan Jepang. “Di bidang ini saya bersaing dengan 26 negara dan top five berasal dari negara Asia. Namun, akhirnya saya bisa meraih prestasi tertinggi dengan raihan Medali Emas,” katanya.

Angga Friyanto, Expert IT Network System Administration dari Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung, mengaku bangga dan terharu atas torehan yang dicapai oleh Favian. Raihan ini mengingatkannya pada momen WorldSkills 2019 di Kazan, Rusia. Saat itu, siswa bimbingannya Rizky Muhammad meraih medali perak. Sejarah itu terulang kembali dengan hasil yang lebih baik di WSC 2024.

“Alhamdulillah ini tahun kedua saya sebagai expert. Tahun 2019 di Kazan untuk bidang IT Network System Administration meraih medali perak dan yang kedua kalinya ini di Lyon saya bisa meningkatkannya dengan torehan emas yang diraih oleh Favian,” ucap Angga.

“Dengan mental yang kuat, Favian bisa mendapatkan medali emas. Perjuangan Favian itu cukup panjang. Dengan total persiapan hampir dua tahun lebih. Harapannya ia tidak berakhir sampai di sini. Saya berharap mudah-mudahan menjadi pemicu Favian untuk lebih berprestasi lagi,” tambah Angga.

Baca Juga: Kemendikbudristek Dapat Tambahan Anggaran untuk Peningkatan Kesejahteraan Guru dan Program Prioritas

Berbagi pengalamannya, peraih medali perak WSC bidang Electronics, Fikhi Akmal, mengaku kompetisi berlangsung sangat ketat. “Saya bersaing dengan kompetitor negara lain seperti Tiongkok, Swiss, Korea Selatan, dan Taiwan yang sangat kuat. Kompetisi berjalan dengan cukup melelahkan dan menegangkan karena saya bersaing dengan orang-orang terbaik dari seluruh dunia di bidang Electronics,” katanya.

“Ini juga menjadi pelajaran bahwa kita harus memahami banyak sektor dari electronics dan  harus memahami hardware, software, dan cara troubleshooting,” imbuh Fikhi.

Pada WSC 2024, Indonesia mengikuti 11 bidang lomba kejuruan yang terdiri dari bidang IT Network Systems Administration; Electronics; Refrigeration & Air Conditioning; Industrial Control; Restaurant Service; Autonomous Mobile Robotics; Hairdressing; Mechatronics; Industry 4.0; Heavy Vehicle Technology; Rail Vehicle Technology dengan 11 expert, 15 competitor, dan didampingi oleh technical delegate, technical delegates assistants, official delegate, serta member observer dari lingkungan Kemendikbudristek. Adapun untuk bidang Rail Vehicle Technology didukung penuh oleh PT Kereta Api Indonesia.

Capaian prestasi Indonesia di ajang WSC 2024 tak lepas dari kolaborasi Kemendikbudristek melalui Puspresnas yang bekerja sama dengan Industri, Balai, dan Perguruan Tinggi. Kerja sama tersebut dalam bentuk pemusatan latihan bagi wakil Indonesia yang didampingi oleh Expert sesuai bidang lomba. Kolaborasi ini dilakukan bersama Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Institut Pariwisata Trisakti, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian, Akademi Martha Tilaar, PT Denso Indonesia, PT Festo, dan PT United Tractors, dan PT Kereta Api Indonesia.

Indonesia telah menjadi bagian dari WorldSkills Competition sejak tahun 2005. Pada perhelatan WSC 2024, tim Indonesia mengirimkan sebanyak 34 delegasi yang terdiri atas 15 kompetitor, 11 expert, 1 Technical Delegate, 2 Technical Delegate Assistant, 1 Official Delegate, dan 4 Member Observer. Secara resmi, WSC ke-48 tahun 2026 mendatang akan diselenggarakan di Shanghai, Tiongkok.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *