Jatim, serayunusantara.com – Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) melaporkan bahwa inflasi year-on-year (YoY) di Jawa Timur pada Maret 2025 mencapai 0,77%. Data ini dirilis melalui Berita Resmi Statistik (BRS) oleh Kepala BPS Jatim, Zulkipli, pada Rabu (9/3/2025).
Zulkipli menjelaskan, inflasi tersebut tercermin dari Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,43, yang dipicu oleh kenaikan harga di beberapa kelompok pengeluaran.
Kelompok Pengeluaran yang Meningkat
- Makanan, minuman, dan tembakau: 1,64%
- Pakaian dan alas kaki: 1,10%
- Perlengkapan rumah tangga: 0,56%
- Kesehatan: 1,95%
- Transportasi: 0,48%
- Rekreasi, olahraga, dan budaya: 1,40%
- Pendidikan: 1,49%
- Restoran & penyediaan makanan/minuman: 2,13%
- Perawatan pribadi & jasa lainnya: 8,94%
Kelompok Pengeluaran yang Turun
- Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar: -7,49%
- Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan: -0,16%
Kontribusi Inflasi dan Deflasi
Secara year-on-year, kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberi kontribusi inflasi terbesar (0,46%), sementara perumahan, air, dan listrik memberikan dampak deflasi terbesar (-0,84%).
Baca Juga: Wagub Emil Perkenalkan Visi Jatim sebagai Pusat Baru Nusantara dalam Halalbihalal Idulfitri
Komoditas Penyumbang Inflasi
Beberapa komoditas yang mendorong inflasi YoY antara lain:
- Emas perhiasan, cabai rawit, bawang merah, minyak goreng, kopi, daging sapi, dan rokok.
- Sementara itu, tarif listrik, beras, daging ayam, dan telur ayam berkontribusi pada deflasi.
Inflasi Bulanan (Month-to-Month)
Pada Maret 2025, kenaikan harga listrik, cabai rawit, bawang merah, dan emas perhiasan menjadi penyumbang inflasi bulanan. Sementara angkutan udara mencatat deflasi.
Inflasi di Tingkat Kabupaten/Kota
Dari 11 kabupaten/kota di Jatim:
- 10 daerah mengalami inflasi, dengan Banyuwangi tertinggi (1,89%).
- Kota Kediri mengalami deflasi (-0,04%).
Baca Juga: Kapolda Jatim Tinjau Terminal Sumenep di Hari Penutupan Operasi Ketupat Semeru 2025
Dengan demikian, meski terjadi kenaikan di beberapa sektor, penurunan harga di kelompok tertentu membantu menekan laju inflasi secara keseluruhan.***