Kediri, serayunusantaa.com – Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra, Ir. Endro Hermono, M.B.A., menegaskan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan Islam dan sektor ekonomi sebagai kunci membangun kemandirian umat.
Hal tersebut disampaikan saat menjadi pembicara utama dalam Seminar Nasional bertema “Madrasah Unggul, Masyarakat Tangguh: Kolaborasi Pendidikan dan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan” yang digelar Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Sayyid Rahmatullah Tulungagung, di Kabupaten Kediri, Selasa (29/10/2025).
Seminar dihadiri oleh sejumlah tokoh akademisi, di antaranya Dr. Nurul Amin, M.Ag. dari UIN SATU Tulungagung dan Dr. Yuliani, M.M. dari UIN Syekh Wasil Kediri.
Dalam pemaparannya, Endro Hermono menyampaikan bahwa madrasah bukan sekadar lembaga pendidikan agama, tetapi juga pilar penting dalam memperkuat karakter bangsa dan menopang kemandirian ekonomi masyarakat.
“Pendidikan adalah jantung peradaban. Madrasah adalah denyut nadinya — tempat pembentukan moral, spiritual, dan intelektual generasi muda. Bila madrasah kuat, bangsa juga akan kokoh,” ujar Endro.
Politisi Gerindra asal Blitar itu menegaskan, arah pembangunan yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berfokus pada penguatan manusia Indonesia dan pemerataan ekonomi berbasis umat.
“Presiden Prabowo menempatkan rakyat kecil sebagai prioritas. Pembangunan tidak boleh hanya berhenti di kota besar, tapi harus sampai ke pesantren, madrasah, dan desa — tempat kekuatan umat tumbuh,” tegasnya.
Endro juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan dan dunia usaha agar ilmu pengetahuan tidak berhenti di ruang kelas.
“Madrasah harus melahirkan generasi yang tidak hanya pandai berdoa, tapi juga berdaya, berwirausaha, dan mandiri. Ilmu harus diterjemahkan menjadi kekuatan ekonomi umat,” ujarnya.
Ia menutup pemaparannya dengan ajakan kepada para akademisi dan santri agar terus menumbuhkan optimisme dan memperkuat semangat kolaborasi lintas lembaga.
“Mari bersatu membangun bangsa dengan ilmu, iman, dan pengabdian. Masa depan Indonesia ada di tangan generasi yang beriman dan berilmu,” pungkasnya disambut tepuk tangan peserta. (fak/serayu)







