Jawa Timur Raih Dua Rekor Dunia MURI di HUT ke-80 RI

Jatim, serayunusantara.com – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Jawa Timur berlangsung istimewa.

Selain dihadiri ribuan masyarakat di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, momentum tersebut juga diwarnai capaian bersejarah ketika Jawa Timur berhasil mencatatkan dua rekor dunia dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Rekor pertama adalah kegiatan menjahit Kain Merah Putih terbanyak yang melibatkan 800 sekolah, 7.457 siswa, serta 1.573 guru dengan total panjang kain mencapai 15.273 meter. Pencapaian ini resmi tercatat melalui SK MURI No. 12335/R.MURI/VIII/2025.

Sementara itu, rekor kedua diraih melalui pembentangan Kain Merah Putih terpanjang yang melibatkan 10.868 siswa, 695 guru, serta 402 pegawai Dinas Pendidikan Jatim. Rekor ini diperkuat dengan SK MURI No. 12336/R.MURI/VIII/2025.

Adapun partisipasi sekolah mencakup sejumlah SMA/SMK, di antaranya SMA 1 (834 siswa, 50 guru), SMA 2 (1.077 siswa, 56 guru), SMA 4 (1.000 siswa, 54 guru), SMA 5 (1.055 siswa, 54 guru), SMA 6 (918 siswa, 51 guru), SMA 7 (1.043 siswa, 56 guru), SMA 9 (1.086 siswa, 58 guru), SMA 21 (1.055 siswa, 65 guru), SMA Trimurti (300 siswa, 20 guru), SMK 4 (700 siswa, 58 guru), SMK 8 (1.080 siswa, 75 guru), dan SMK 5 (720 siswa, 98 guru).

Piagam penghargaan MURI tersebut diserahkan langsung oleh Senior Manager MURI, Triyono, kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada puncak peringatan di Grahadi, Minggu (17/8/2025).

Baca Juga: Kopilaborasi 2025, Pemuda Jatim Diharapkan Jadi Penggerak Perubahan

“Alhamdulillah, Jawa Timur mampu memecahkan dua rekor dunia sekaligus di momen bersejarah HUT ke-80 RI. Terima kasih kepada seluruh guru dan siswa SMA/SMK/SLB se-Jatim, ini bukti nyata kecintaan kita pada tanah air,” tutur Khofifah.

Gubernur Khofifah juga memberikan apresiasi khusus terhadap kirab kain merah putih yang diiringi penampilan Brigita Marice Momotsan, siswi asal Papua Barat Daya dari SMA Immanuel Batu. Pembentangan kain ditutup dengan pelepasan balon dan pertunjukan kembang api.

Antusiasme masyarakat pun sangat tinggi. Tercatat sekitar 4.000 warga hadir, masing-masing 2.000 pada upacara pengibaran dan 2.000 pada upacara penurunan bendera.

Acara semakin semarak dengan penampilan Tari Kolosal Tribhuwana yang melibatkan 300 penari binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, serta atraksi Drum Band Genta Buana Brawijaya dari SMAN 5 Taruna Kediri.

Pada kesempatan itu, Gubernur bersama Wakil Gubernur dan Kepala Dinas Pendidikan Jatim juga menyerahkan 12 penghargaan bagi Kepala Cabang Dinas, kepala sekolah, guru, dan siswa berprestasi.

Selain itu, diberikan pula hadiah khusus bagi lima peserta upacara dengan kostum terunik berupa kambing Peranakan Etawa Jawarandu dan bibit unggul dari Dinas Peternakan Jatim.

Baca Juga: MBG dan PKG Jadi Fokus, Jatim Perkuat Layanan Gizi dan Kesehatan untuk 8,77 Juta Warga

“Bahkan Pak Wagub dan keluarganya yang mengenakan pakaian adat Palembang juga ikut menjadi pemenang kostum terunik,” ujar Khofifah sambil tersenyum.

Sementara itu, penutupan upacara penurunan bendera rencananya akan dimeriahkan oleh Marching Band SMA Taruna Angkasa Madiun, Tari Kolosal, dan penampilan Dike Sabrina.

Menurut Senior Manager MURI, Triyono, rekor ini bukan sekadar pencapaian angka, tetapi wujud nyata rasa cinta tanah air generasi muda Jatim.

“Pelajar telah membuktikan bahwa menghormati jasa pahlawan bukan hanya dengan kata-kata, melainkan tindakan nyata dengan menjahit serta membentangkan kain merah putih sepanjang lebih dari 15 kilometer,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menambahkan bahwa penjahitan kain merah putih kali ini lebih bermakna karena dilakukan langsung oleh siswa.

“Banyak yang mengira generasi Z dan Alpha kurang peduli pada bangsa. Namun justru semangat patriotisme mereka luar biasa, dan ini menjadi tanda bahwa nilai-nilai kebangsaan terus tumbuh,” tegasnya. (Serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *