Jawa Timur Siap Hadapi Tantangan Ekonomi Global, Gubernur Khofifah Tekankan Sinergi BUMD dan UMKM

Jatim, serayunusantara.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan optimisme menghadapi gejolak ekonomi global dalam acara Halal Bihalal yang dihadiri 8.000 perwakilan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), koperasi, dan UMKM se-Jatim. Kegiatan ini digelar di Jatim International Expo (JIE) Convention Exhibition, Surabaya, dengan turut hadir Wakil Gubernur Emil Dardak, Ketua Dekranasda Arumi Bachsin, Sekda Jatim Adhy Karyono, serta sejumlah pejabat daerah.

Khofifah menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global. “Di balik tantangan, selalu ada peluang. Kita perlu berpikir out of the box dengan inovasi dan sinergi antarinstansi,” ujarnya. Ia menyebut BUMD, koperasi, dan UMKM sebagai pilar utama perekonomian Jatim, baik sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun penopang sektor strategis seperti pangan, energi, dan logistik.

Program Dukungan untuk UMKM

Gubernur menggarisbawahi upaya pemutusan mata rantai rentenir melalui Zakat Produktif, yang memberikan bantuan Rp500 ribu kepada pelaku usaha ultra mikro. “Dana ini diharapkan bisa membebaskan mereka dari jeratan rentenir yang biasa mematok bunga Rp200–250 ribu per hari,” jelasnya. Selain itu, melalui Bank UMKM dan BPR Jatim, pelaku usaha bisa mengakses pinjaman modal hingga Rp50 juta dengan bunga rendah 3%.

Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara

Wakil Gubernur Emil Dardak menambahkan, Jatim sedang mempersiapkan diri menjadi “Gerbang Baru Nusantara”, dengan fokus pada penguatan arus komoditas dan inovasi. “Kita harus jadi pengatur, bukan sekadar penerima aliran barang,” tegas Emil.

Baca Juga: Gubernur Jatim Silahturahmi dengan Seluruh Bupati/Wali Kota dalam Acara Halalbihalal di Grahadi

Sekda Jatim Adhy Karyono mengungkapkan kontribusi BUMD terhadap APBD mencapai Rp6,45 triliun dari modal Rp4,15 triliun, dengan laba tahunan rata-rata Rp430 miliar. “Peran UMKM yang menyumbang 58% ekonomi Jatim harus terus didukung oleh kebijakan strategis,” tandasnya.

Acara ditutup dengan tausiah dari KH. Muhammad Iqdam Kholid (Gus Iqdam), yang mengajak seluruh pihak menjaga keseimbangan antara ikhtiar dan spiritualitas. “Dengan kerja keras dan doa, Insya Allah Jatim tetap stabil dan maju,” pesannya.

Turut hadir perwakilan OJK, Bank Indonesia, HIPMI, Kadin, serta IWAPI Jatim. (Ha/serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *